Bagaimana mendorong mengoceh?

Pengarang: Bobbie Johnson
Tanggal Pembuatan: 2 April 2021
Tanggal Pembaruan: 1 Juli 2024
Anonim
How does baby babbling evolve?
Video: How does baby babbling evolve?

Isi

Setiap bayi berkembang dengan kecepatan yang berbeda, tetapi sekitar usia enam bulan, Anda kemungkinan besar akan memperhatikan bagaimana ia mulai "berdehem" dan mendengar ocehan. Dorong ocehan ini untuk membantu merangsang perkembangan bicara anak. Bicaralah dengan si kecil dan tunjukkan padanya bahwa komunikasi verbal adalah aktivitas yang menarik dan positif.

Langkah

Bagian 1 dari 2: Dasar Mengoceh

  1. 1 Bicaralah dengan bayi Anda. Luangkan waktu untuk melakukan percakapan yang menarik dan santai dengan anak Anda. Fokus pada bayi Anda ketika dia berbicara, sama seperti Anda akan fokus pada orang lain yang Anda ajak bicara.
    • Duduk berhadap-hadapan dengan bayi Anda dan tatap matanya lurus saat Anda berbicara. Anda dapat mendudukkan bayi Anda di pangkuan Anda atau di samping Anda saat Anda berkomunikasi.
    • Bicaralah dengan anak Anda kapan pun Anda mendapat kesempatan. Bicaralah dengannya ketika Anda mengganti popok atau memberi makan, berbicaralah ketika Anda melakukan sesuatu.
    • Percakapan dengan seorang anak cenderung terdiri dari ocehan dan ucapan "nyata". Jika Anda tidak tahu harus berkata apa, katakan sesuatu. Beri tahu si kecil tentang rencana Anda atau ajukan pertanyaan retoris. Anak Anda mungkin tidak mengerti kata-katanya, tetapi ia akan belajar merespons intonasi yang berbeda.
  2. 2 Ulangi setelah bayi. Ketika anak Anda mulai mengoceh, ulangi setelahnya. Setiap ba-ba-ba anak Anda harus diikuti oleh ba-ba-ba Anda.
    • Jika Anda mengulanginya setelah bayi Anda, dia akan tahu bahwa Anda memberinya perhatian penuh. Segera setelah anak menuntut perhatian Anda, ia kemungkinan akan lebih sering mengoceh untuk menahannya.
    • Selain itu, Anda dapat menanggapi ocehan anak Anda dengan ekspresi individu yang membuat anak Anda tahu bahwa Anda mendengarkan. Setelah mengoceh, Anda dapat dengan bersemangat menjawab, "Saya mengerti!" atau "Sungguh!"
  3. 3 Perkenalkan suara mengoceh baru. Setelah anak Anda selesai mengoceh suara mereka sendiri, masukkan yang serupa. Misalnya, setelah balita Anda mengoceh "ba-ba-ba", katakan "bo-bo-bo" atau "ma-ma-ma".
    • Anda juga dapat menemani ocehan bayi Anda dengan kata-kata sederhana yang mengandung suara yang sama dengan yang baru saja dibuat bayi Anda. Misalnya, jika anak Anda mengatakan "ba-ba-ba", Anda bisa menjawab "ba-ba-bah". Jika bayi mengatakan ya-ya-ya, Anda bisa menjawab ya-ya-dame.
  4. 4 Bicaralah dengan perlahan dan sederhana. Apakah Anda mengulangi ocehan bayi Anda atau menggunakan kata-kata nyata, berbicaralah dengan perlahan dan jelas dengan bayi Anda. Si kecil akan mulai memahami ucapan Anda tanpa belajar berbicara sendiri. Menyederhanakan pidato Anda sendiri akan membuat belajar lebih mudah dan akan mendorong bayi Anda untuk membuat suara.
    • Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi belajar mengoceh sebagian karena mereka membaca bibir saat Anda berbicara. Dengan memperlambat kata-kata Anda dan membentuknya dengan jelas, Anda memberi anak Anda lebih banyak kesempatan untuk mengamati gerakan mulut Anda dan mengulangi kata-kata.
  5. 5 Menjadi positif. Saat anak Anda mengoceh, tunjukkan kegembiraan dan kebahagiaan. Dengan bereaksi positif terhadap ocehan anak Anda, Anda menunjukkan kepada mereka bahwa mengobrol itu baik dan bisa dilakukan lebih sering.
    • Selain menggunakan nada suara yang positif, Anda juga harus mengucapkan kalimat pujian, seperti "Bagus sekali!"
    • Komunikasi nonverbal juga penting. Tersenyum, tertawa, bertepuk tangan, melambai. Jika Anda ingin menunjukkan kepada anak Anda bahwa mengoceh itu baik, ekspresi kegembiraan baik verbal maupun non-verbal diperlukan.
  6. 6 Jangan berhenti berbicara. Bicaralah dengan si kecil sesering mungkin, bahkan jika Anda tidak aktif berbicara dengannya. Bayi memiliki kecenderungan untuk meniru, dan mendengar suara Anda sepanjang waktu dapat mendorong mereka untuk membuat suara mereka sendiri lebih sering.
    • Berbicara mendorong baik bahasa persepsi maupun bahasa ekspresi. Bahasa perseptual adalah kemampuan untuk memahami ucapan, bahasa ekspresi adalah kemampuan untuk menghasilkan ucapan.
    • Bicaralah dengan diri Anda dan anak Anda saat Anda melakukan aktivitas sehari-hari. Saat Anda mencuci piring, jelaskan apa yang Anda lakukan, jenis piring apa yang Anda cuci. Bahkan jika bayi Anda melihat ke arah lain, dia masih mendengarkan Anda saat dia tidur.
  7. 7 Ubah nada suara Anda. Ubah volume dan nada suara Anda saat Anda berbicara sepanjang hari. Perubahan ini akan menarik perhatian anak Anda dan membangkitkan minat tambahan dalam proses vokalisasi.
    • Anak Anda kemungkinan besar akan terbiasa dengan suara Anda. Jika Anda tiba-tiba berbicara dengan suara yang berbeda, itu akan membuat bayi mengalihkan perhatiannya kepada Anda, dan dia akan mencoba memahami bagaimana suara lain ini dibuat.
    • Ini bekerja sangat baik ketika Anda berbicara dengan suara "bodoh". Namun, tidak peduli bagaimana Anda mengubah nada suara Anda, tetap positif.

Bagian 2 dari 2: Kegiatan Tambahan

  1. 1 Ajari anak Anda perintah sederhana. Bahkan jika anak Anda baru saja mengoceh sekarang, ada baiknya untuk mulai memperkenalkan konsep-konsep sederhana. Berikan perintah yang mendorong anak Anda untuk berinteraksi dengan dunianya. Misalnya, coba ajarkan anak Anda perintah seperti Kiss Mom atau Hug Dad.
    • Saat Anda memberi petunjuk kepada anak itu, tunjukkan padanya apa arti perintah itu. Ucapkan "lempar bola" dan lempar bola. Anak Anda tidak akan dapat segera melakukan suatu tindakan, tetapi begitu ia dapat melakukannya, ia akan dengan senang hati melakukan suatu tindakan dan mengetahui apa artinya tindakan tersebut.
  2. 2 Soroti kata-kata individu. Saat Anda berbicara dengan anak Anda, tekankan beberapa kata yang ingin Anda tekankan dengan mengucapkannya dengan lebih jelas, jelas, dan keras. Menyoroti satu kata dari beberapa kata akan membantu anak memahami kata sebelumnya.
    • Saat memilih kata yang ingin Anda soroti, prioritaskan objek daripada tindakan atau istilah deskriptif.Pidato lebih masuk akal pada usia ini ketika dikaitkan dengan objek material.
  3. 3 Bernyanyilah untuk si kecil. Anda dapat menyanyikan lagu anak-anak klasik atau hanya menyanyikan apa pun yang ingin Anda katakan. Sebagian besar bayi menikmati suara nyanyian dan akan mencoba mengulanginya.
    • Jangan membatasi diri Anda pada lagu anak-anak. Anda dapat menyanyikan lagu favorit Anda - ini juga akan efektif.
    • Bernyanyi untuk balita Anda memperkenalkan bahasa dengan cara yang berbeda dari ucapan dasar. Perubahan ini dapat membantu memperdalam pemahaman bahasa anak Anda dan dapat mempercepat proses perkembangan bahasa.
    • Anda juga dapat memilih satu lagu untuk digunakan saat Anda perlu menghibur anak Anda. Setelah beberapa pengulangan, anak Anda akan belajar untuk tenang segera setelah lagu dimulai. Ini juga mengajarkan balita bahwa menyanyi dan berbicara adalah perilaku positif.
  4. 4 Bacalah dengan keras. Beli buku anak-anak dan bacakan untuk bayi Anda secara teratur. Anak Anda tidak akan dapat memahami semuanya sekaligus, tetapi mekanisme di kepala bayi akan mulai berputar. Aspek pendengaran dari kegiatan ini akan mendorong anak Anda untuk mengoceh, sedangkan aspek visual dapat mendorong balita Anda untuk lebih menunjukkan minat membaca di kemudian hari.
    • Pastikan Anda memilih buku yang sesuai dengan usia anak Anda. Buku-buku terbaik pada tahap ini adalah buku bergambar dengan warna-warna cerah dan kontras. Kata-kata harus sederhana dan mudah dimengerti.
    • Membaca buku bergambar juga menciptakan hubungan kognitif antara dunia datar dan dunia tiga dimensi, saat Anda mengajari anak Anda untuk mengasosiasikan objek nyata dengan foto-foto objek tersebut.
  5. 5 Beri nama. Bayi secara alami ingin tahu dan ingin tahu segala sesuatu tentang dunia di sekitar mereka. Beri nama benda-benda di sekitar anak Anda dengan menunjuk dan mengulang nama benda itu. Ini dapat membantu menjaga anak tetap tertarik untuk mengulangi nama-nama ini, yang selanjutnya dapat mengembangkan keterampilan berbicara mereka.
    • Lebih baik memulai penamaan dengan bagian tubuh. Arahkan ke hidung bayi Anda dan ucapkan hidung. Tunjuk pena dan ucapkan "tangan". Sebagian besar anak tertarik untuk mempelajari organ mereka sendiri, dan deskripsi tubuh akan mendorong si kecil mengoceh dengan meniru deskripsi Anda.
    • Anda juga dapat memanggil orang-orang seperti Ibu, Ayah, Nenek, dan Kakek.
    • Jika Anda memiliki hewan peliharaan, panggil mereka sama. Lebih baik memulai dengan jenis hewan peliharaan, dan bukan dengan nama panggilan, misalnya, "kucing", bukan "Murchik".
    • Anda dapat menyebutkan benda apa saja yang merupakan bagian dari lingkungan normal anak Anda, terutama jika anak Anda sudah melihatnya. Anda dapat menamai semuanya mulai dari "pohon" hingga "bola".
  6. 6 Ceritakan cerita. Gunakan imajinasi Anda untuk membuat sebuah cerita dan menceritakannya kepada si kecil. Cerita secara alami membutuhkan penggunaan intonasi dan ekspresi yang berbeda, dan kegembiraan dalam suaranya dapat membuat anak Anda tertarik untuk mengulanginya setelah Anda dalam bentuk mengoceh.
    • Ceritakan kisah sederhana suatu hari dan kisah yang lebih cerdas di hari berikutnya. Semakin Anda mengubah cerita Anda, semakin tertarik anak Anda.
  7. 7 Tepuk-tepuk mulut anak Anda dengan ringan. Saat bayi Anda baru mulai mengoceh, cobalah menepuknya dengan lembut setiap kali ia mengeluarkan suara. Kemudian, tepuk ringan mulut bayi Anda sebelum ia mulai mengoceh. Seringkali, anak akan mengasosiasikan tindakan ini dengan mengoceh dan akan mengulangi suara saat Anda menepuknya.
    • Balita Anda bahkan mungkin mulai menggerakkan mulutnya atau mengulangi suara yang sama ketika Anda berhenti menepuk untuk mendorong Anda memulai lagi.
    • Teknik ini dapat digunakan untuk setiap anak yang sedang belajar mengoceh, tetapi akan sangat membantu jika anak Anda sedang belajar menangani otot-otot wajah.
  8. 8 Gunakan alat peraga dan alat. Melibatkan indra visual anak Anda saat Anda mengembangkan keterampilan verbal dapat membantu mengembangkan keduanya.
    • Beberapa alat dapat digunakan untuk membantu anak Anda mempelajari nama-nama berbagai benda. Misalnya, Anda dapat memberi tahu anak Anda tentang seekor kucing dan menggunakan mainan kucing.
    • Alat lain hanya akan membuat pidato lebih menarik untuk si kecil Anda. Misalnya, seorang anak mungkin melihat Anda berbicara di telepon dan mengoceh di telepon mainan untuk meniru tindakan Anda.