Bagaimana berdebat dengan metode Socrates

Pengarang: William Ramirez
Tanggal Pembuatan: 22 September 2021
Tanggal Pembaruan: 1 Juli 2024
Anonim
Socratic Methods - Socrates Dr. Fahruddin Faiz . . .  . #filsuf #socrates #filsafat
Video: Socratic Methods - Socrates Dr. Fahruddin Faiz . . . . #filsuf #socrates #filsafat

Isi

Metode Socrates dapat digunakan untuk membuktikan bahwa pernyataan orang lain salah dengan membuat mereka setuju dengan pernyataan yang bertentangan dengan pernyataan aslinya. Karena Socrates percaya langkah pertama menuju pengetahuan adalah mengakui ketidaktahuannya sendiri, metode ini tidak lagi ditujukan untuk mencoba membuktikan sudut pandang Anda, tetapi lebih untuk menyangkal pernyataan lawan bicara dengan serangkaian pertanyaan yang akan membuat orang tersebut mulai tertipu dengan kata-kata mereka yang sama. Metode ini sedang dipelajari di sekolah-sekolah hukum dengan tujuan mengajarkan siswa kemampuan berpikir kritis, dan juga digunakan dalam psikoterapi dan pelatihan kepemimpinan.

Langkah

  1. 1 Temukan pernyataan yang merangkum seluruh poin penilaian mereka. Socrates sering mengungkapkan esensi penilaian dengan mengajukan pertanyaan seperti, "Apakah keadilan itu?" atau "Apakah kebenaran itu?" Anda dapat menerapkan metode Socrates untuk membantah pernyataan afirmatif, bahkan yang seperti "Tabel ini berwarna biru."
  2. 2 Pertimbangkan kemungkinan jebakan dari pernyataan ini. Bayangkan bahwa kesimpulannya salah dan temukan contoh yang relevan. Dapatkan skrip di mana pernyataannya tidak masuk akal dan bungkus skrip itu dalam sebuah pertanyaan:
    • "Apakah meja biru ini untuk orang buta?"
    • Jika orang tersebut mengatakan tidak, maka lanjutkan ke langkah berikutnya.
    • Jika lawan bicara Anda menjawab "ya", maka tanyakan: "Apa sebenarnya yang membuat meja ini biru untuk orang buta, dan bukan, misalnya, merah atau hijau?" Ini bisa membuat seseorang menemui jalan buntu jika dia percaya bahwa warna hanya ada dalam persepsi pengamat. Jika sudah, lanjutkan ke langkah berikutnya.
  3. 3 Ubah pernyataan asli untuk memperhitungkan pengecualian. "Jadi mejanya berwarna biru hanya untuk mereka yang bisa melihat."

Tantang pernyataan baru dengan pertanyaan yang berbeda. Misalnya: “Meja berada di tengah ruangan di mana tidak ada yang bisa melihatnya. Apakah dia masih biru?" Akibatnya, Anda akan sampai pada kesimpulan bahwa lawan bicara Anda setuju dengan pernyataan yang bertentangan dengan pernyataan aslinya. Dengan demikian, Anda mungkin memperhatikan bahwa warna adalah konsep subjektif (menggunakan pertanyaan, bukan jawaban). Warna hanya ada di kepala seseorang sebagai hasil dari persepsinya. Warna bukan milik tabel, dan karena itu bukan biru. Tetapi jika seseorang menyangkal eksistensialisme sebagai kebenaran yang seharusnya, maka dia mungkin tidak setuju dengan sudut pandang Anda.


Tips

  • Tujuan metode Socrates bukan untuk mencoba membuktikan bahwa seseorang salah, melainkan untuk menguji kekuatan pernyataan orang lain. Jika tujuan Anda adalah berdebat dengan seseorang, maka Socrates dan filsuf lain memiliki metode yang lebih efektif untuk ini.
  • Faktor kunci dalam metode Socrates adalah keinginan untuk membuat seseorang meragukan pernyataan mereka. Jangan berpikir bahwa Anda atau orang lain mengetahui segalanya seratus persen. Tantang setiap tebakan.
  • Ingatlah bahwa tujuan metode Socrates adalah untuk menilai peluang, dan ini dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan, bukan menjawabnya. Socrates dikenal karena pertanyaannya, yang dia sendiri tidak tahu jawabannya, yang juga banyak dikritiknya.

Peringatan

  • Socrates, pengembang metode ini, terpaksa meminum racun karena membuat banyak orang kesal dengan pertanyaannya. Sering menggunakan metode ini dapat membuat Anda mendapatkan ketenaran tidak sehat yang sama, dan banyak orang akan menghindari berbicara dengan Anda. Berdebat dengan cara yang lebih bersahabat, jangan terlalu sering mengobrak-abrik pernyataan orang lain.
  • Platon berpendapat Socrates tidak tahu jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu, meskipun dilihat dari karya-karya tertulis Plato (satu-satunya sumber pengetahuan kita tentang Socrates), tampaknya dia tahu jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini. Retorika ini juga digunakan oleh dosen dalam mengajar mahasiswa.