Bagaimana cara mengajar balita Anda bermain dengan anak-anak lain?

Pengarang: Gregory Harris
Tanggal Pembuatan: 13 April 2021
Tanggal Pembaruan: 26 Juni 2024
Anonim
11 Kesalahan Pola Asuh yang Merusak Pertumbuhan Anak
Video: 11 Kesalahan Pola Asuh yang Merusak Pertumbuhan Anak

Isi

Beberapa anak dengan mudah melakukan kontak dengan orang lain, dan beberapa merasa sulit untuk menemukan teman dan terlibat dalam kegiatan kelompok. Jika anak Anda pemalu, ragu-ragu, atau takut untuk berkomunikasi, maka mulailah menanamkan kepercayaan diri dan keterampilan sosial dalam komunikasi rumah anak Anda. Atur pertemuan dengan anak lain di lingkungan yang nyaman agar anak Anda tidak merasa stres. Saat balita Anda terbiasa bermain dan berkomunikasi satu lawan satu, ajari dia untuk berinteraksi dengan sekelompok anak di taman kanak-kanak dan situasi lainnya.

Langkah

Bagian 1 dari 4: Mengajarkan Keterampilan Sosial Anak Anda

  1. 1 Perhatikan bagaimana anak Anda berinteraksi dengan anak-anak lain. Perhatikan bagaimana dia berperilaku dalam kondisi yang berbeda: di rumah, di taman bermain, atau mengunjungi teman. Beberapa anak menunjukkan keinginan untuk bermain sendiri atau dengan satu teman, daripada di perusahaan besar. Terkadang anak lebih menyukai lingkungan yang tenang tanpa kebisingan yang tidak perlu.
    • Tempatkan bayi di lingkungan baru dan perhatikan reaksinya. Misalnya, jika dia tidak nyaman di taman bermain, pergilah bersamanya ke taman atau kunjungi teman.
    • Ubah perusahaan tempat anak itu berada. Jadi, Anda akan menemukan apa yang lebih disukainya: komunikasi satu lawan satu, di perusahaan kecil atau besar.
  2. 2 Jelaskan kepada anak Anda kapan dan mengapa Anda senang dengan perilaku mereka. Melakukan hal itu akan mengajarinya untuk memahami perbuatan baik dan membantunya merasa percaya diri. Jangan hanya memuji anak Anda. Anda harus menjelaskan apa yang dia lakukan dengan benar dan mengapa dia melakukan hal yang benar.
    • Misalnya, jika anak Anda berbagi mainan, katakan, “Ini adalah hal yang sangat sopan untuk dilakukan. Berbagi dengan orang lain itu benar, agar semua anak senang dan menyenangkan!".
    • Selalu diskusikan akibat dari perilaku anak. Misalnya, minta dia untuk memberikan hadiah kepada saudara perempuannya dan katakan, ”Lihat betapa bahagianya dia! Dia sangat menyukai gambarmu!"
    • Jangan pernah mengkritik atau mempermalukan anak Anda karena pemalu. Lebih baik memuji perbuatan positifnya.
  3. 3 Ajari anak Anda untuk berbagi mainan. Sulit bagi anak kecil untuk memahami mengapa harus berbagi, tetapi berkat perhatian Anda pada pertanyaan itu, tugasnya dapat disederhanakan sedikit. Di rumah, Anda dapat menunjukkan perilaku yang benar dengan memberi contoh.
    • Jika Anda memiliki anak lain, maka dorong semua orang untuk berbagi satu sama lain.Minta anak Anda untuk memberikan mainan atau camilan kepada adik laki-lakinya, lalu pujilah dia atas kemurahan hatinya. Minta juga anak yang lebih besar untuk berbagi dengan bayinya dan berterima kasih atas usaha mereka.
    • Jika Anda memiliki satu anak, mulailah berbagi dengan balita Anda sendiri. Cobalah berbagi mainan, makanan, dan barang-barang lainnya. Berterimakasihlah pada bayi Anda saat dia berbagi dengan Anda.
    • Pastikan perilaku Anda dengan orang lain konsisten dengan perilaku yang Anda ajarkan kepada anak Anda. Mintalah orang tua Anda, anak-anak lain, dan anggota keluarga untuk melakukan hal yang sama.
  4. 4 Baca buku bergambar persahabatan. Beli atau pinjam buku anak-anak dari perpustakaan yang membahas masalah persahabatan, interaksi, dan tidak serakah. Bacakan buku untuk anak Anda dan ingatlah untuk mendiskusikan cerita yang Anda baca dengan mereka.
    • Saat membaca, berhenti sejenak dan tanyakan bagaimana bayi akan bertindak dalam situasi seperti itu atau apa yang akan dia jawab. Dorong anak Anda untuk berbagi perasaan mereka.
    • Misalnya membaca Buaya Gena dan teman-temannya Eduard Uspensky atau Entahlah Nikolai Nosov.
  5. 5 Bekerja melalui situasi sosial dengan cara yang menyenangkan. Pilih satu situasi, seperti pergi ke pesta ulang tahun atau harus berbagi mainan. Perlakukan situasi ini dengan anak Anda. Jika dia melakukan hal yang benar, pujilah bayinya. Jika tidak, coba perbaiki perilakunya dengan kata-kata "Bagaimana jika kita yang pertama meminta Dima untuk berbagi mainan dengan kita?"
    • Anda, pasangan Anda, saudara laki-laki atau perempuan dari anak tersebut dapat memainkan peran sebagai teman yang Anda butuhkan untuk berkomunikasi. Contohkan perilaku yang benar - ajari anak Anda untuk berbagi dan mengucapkan terima kasih.
    • Anda juga dapat menggunakan boneka dan mainan lunak untuk situasi bermain.
  6. 6 Libatkan anak Anda dalam kegiatan keluarga. Dengan menggunakan contoh interaksi dengan anggota keluarga, ia akan belajar bagaimana berkomunikasi dengan anak-anak lain. Bantuan rumah akan mengajarinya cara berinteraksi dengan orang lain, berbagi, dan peduli.
    • Misalnya, minta anak Anda untuk membantu Anda mengatur meja. Pilih piring dan peralatan makan bersama sehingga anak Anda dapat melihat bahwa Anda menghargai pendapat mereka. Jangan lupa untuk berterima kasih kepada si kecil atas bantuannya.
    • Mainkan satu lawan satu dengan bayi Anda atau gunakan saudara kandung. Mungkin akan lebih mudah dan nyaman baginya untuk bermain dengan kerabat. Jadi dia akan belajar berinteraksi dengan orang lain.
    • Aktivitas keluarga di luar rumah, seperti berbelanja bahan makanan atau pergi ke pantai, dapat membantu anak Anda membiasakan diri dengan kehadiran orang lain.
  7. 7 Undang teman untuk mensimulasikan perilaku sosial yang baik. Andalah yang menjadi panutan bagi anak. Akan lebih mudah baginya untuk bermain dengan anak-anak lain jika bayi melihat bahwa Anda sedang berkomunikasi dengan teman dan kerabat. Bersikap baik dan ramah.
    • Jangan tinggalkan anak Anda saat tamu datang. Jadilah nyonya rumah yang baik. Gunakan kata-kata seperti "tolong" dan "terima kasih". Ini akan membantu si kecil melihat perilaku yang benar.
    • Perkenalkan bayi Anda kepada teman-teman Anda. Mungkin dia akan sedikit pemalu, tetapi dengan cara ini dia akan mulai terbiasa dengan orang lain.

Bagian 2 dari 4: Bagaimana Melakukan Pertemuan Bermain dengan Anak Lain

  1. 1 Jadwalkan pertemuan bermain singkat di rumah Anda. Anak merasa paling nyaman berada di lingkungan yang akrab, sehingga lebih baik mengadakan pertemuan pertama di rumah. Hindari menjadwalkan janji temu lebih dari satu jam, karena bayi Anda bisa cepat lelah dan mudah tersinggung.
    • Ini juga merupakan kesempatan bagus untuk mengajari anak Anda peran sebagai tuan rumah. Jelaskan pentingnya bersikap baik dan murah hati kepada tamu.
  2. 2 Libatkan anak Anda dalam proses perencanaan. Tanyakan siapa yang ingin dia undang dan apa yang harus dilakukan. Diskusikan kemungkinan situasi seperti perkelahian dan bicarakan tentang bagaimana bereaksi atau berperilaku.
    • Ingat, Anda selalu dapat melatih rapat sebelumnya.
  3. 3 Pilih satu teman khusus daripada sekelompok anak-anak. Pada awalnya, pertemuan kelompok hanya dapat membuat anak putus asa. Lebih baik mengundang satu teman yang sudah dikenal dan dicintai anak. Saat anak terbiasa dengan situasi seperti itu, Anda dapat memperluas lingkaran pertemanan bayi.
    • Tanyakan kepada anak Anda siapa yang ingin dia undang.Jika dia tidak dapat menyebutkan nama siapa pun, pikirkan teman Anda yang memiliki anak-anak seusia atau anak-anak di taman kanak-kanak. Tanyakan kepada para pendidik siapa di antara anak-anak yang bisa datang kepada Anda.
  4. 4 Pilih mainan dan aktivitas terlebih dahulu. Pilih kegiatan yang akan disukai kedua anak dan siapkan mainan. Lebih baik menemukan beberapa mainan, idealnya serupa atau identik. Pertengkaran atas mainan adalah masalah yang paling umum pada pertemuan bermain untuk balita.
    • Sisihkan mainan favorit anak Anda untuk rapat. Anda seharusnya tidak berharap bahwa dia akan setuju untuk membagikan hal-hal favoritnya pada pertemuan pertama dengan anak-anak lain.
    • Tawarkan hiburan seperti permainan papan untuk anak kecil atau permainan fiksi dengan mainan dan kostum.
    • Untuk pertemuan seperti itu, yang terbaik adalah menggunakan plastisin, kubus, boneka, dan berbagai figur.
  5. 5 Bermainlah dengan anak-anak Anda. Jangan tinggalkan bayi sendirian, apalagi jika salah satunya merasa tidak nyaman. Kehadiran Anda akan membantu anak merasa percaya diri, dan Anda akan menunjukkan kepada anak cara berkomunikasi dan berinteraksi dengan benar.
    • Selalu awasi anak. Jika anak Anda bermain-main atau bersikap kasar, bawa dia ke samping dan koreksi dengan lembut. Misalnya, Anda dapat mengatakan, “Temanmu sakit saat kamu memukulnya. aku harus minta maaf"
    • Beri anak-anak beberapa kesenangan jika mereka bosan. Misalnya, tanyakan "Apakah Anda ingin bermain bola di halaman belakang Anda?" atau "Siapa yang ingin menggambar di atas kertas?"
    • Libatkan orang tua dari anak kedua jika dia tinggal bersama Anda.
  6. 6 Selenggarakan pertemuan dalam game setidaknya sekali seminggu. Saat balita Anda mulai merespon positif kehadiran anak lain, mulailah bertemu sesering mungkin. Seiring waktu, kebutuhan akan partisipasi Anda akan berkurang dan segera anak-anak akan dapat bermain tanpa Anda.

Bagian 3 dari 4: Cara Mendorong Bermain dan Komunikasi di TK

  1. 1 Diskusikan kebutuhan sosial anak dengan penyedia. Hubungi taman kanak-kanak dan beri tahu mereka bahwa Anda khawatir tentang keterampilan sosial anak Anda. Atur untuk bertemu dan mendiskusikan situasi satu lawan satu.
    • Tanyakan bagaimana anak berinteraksi dengan anak lain. Anda dapat menanyakan apakah bayi memiliki teman atau sering bermain sendiri.
    • Tanyakan apakah anak Anda memiliki masalah kemarahan atau rasa malu. Minta penyedia Anda untuk berbicara secara terbuka dengan Anda.
    • Bicarakan secara terbuka tentang apa yang dapat Anda lakukan untuk membantu anak Anda mengembangkan komunikasi di luar rumah.
  2. 2 Biarkan anak Anda membawa hal-hal favorit ke taman kanak-kanak. Jika Anda diperbolehkan membawa mainan, maka ajaklah bayi Anda untuk membawa barang kesayangannya. Ini akan membuatnya merasa lebih percaya diri dan akan dapat menemukan teman dengan minat yang sama.
    • Misalnya, jika balita Anda menyukai binatang, ajak dia untuk memilih boneka binatang favoritnya. Jika dia menyukai mobil, maka Anda dapat mengambil truk.
    • Untuk permainan seperti Tunjukkan dan Ceritakan, diskusikan minat atau aktivitas dengan anak Anda. Anda bisa membawa barang yang sesuai dengan hobi si buah hati. Misalnya, jika putri Anda suka menggambar, maka Anda dapat membawa gambarnya ke taman kanak-kanak.
  3. 3 Bermain taman kanak-kanak di rumah untuk mengajari anak Anda perilaku yang benar. Tawarkan anak Anda untuk menjadi pengasuh. Mengambil peran seorang anak, dan dalam peran anak-anak lain, Anda dapat membayangkan boneka atau boneka binatang. Ajukan pertanyaan "pendidik" seperti "Bagaimana jika Olya tidak mau membagikan buku?" atau "Bagaimana cara mengundang seseorang untuk menjadi teman saya?"
    • Bermain peran juga dapat membantu Anda mempelajari kekhawatiran atau kekhawatiran tersembunyi anak Anda di taman kanak-kanak. Misalnya, jika anak Anda ingin memerankan skenario intimidasi, Anda dapat meminta penyedia untuk mengamati bagaimana orang lain berperilaku dengan anak Anda.
  4. 4 Ajari anak Anda untuk berperilaku baik dengan pengganggu. Anak kecil juga menjadi korban bullying. Seorang anak pemalu mungkin menolak untuk menghadapi anak-anak yang lebih percaya diri dalam kelompok. Jelaskan kepada anak Anda apa yang harus dilakukan jika orang lain bersikap kasar.
    • Jelaskan bahwa Anda harus berani dan tidak tersinggung. Ajari anak Anda frasa seperti "Berhenti melakukan ini" atau "Ini menyakitkan saya."Untuk anak kecil, kata-kata biasanya sudah cukup.
    • Dorong anak Anda untuk mengabaikan perilaku ini. Anak harus memahami bahwa menggigit dan memukul anak lain tidak dapat diterima, bahkan jika mereka berperilaku tidak baik.
    • Jika masalah berlanjut, instruksikan anak Anda untuk berbagi situasi dengan orang dewasa, seperti pengasuh, orang tua, atau staf taman kanak-kanak lainnya.

Bagian 4 dari 4: Membantu Anak Anda Berkomunikasi di Tempat Umum

  1. 1 Ajari anak Anda untuk memperkenalkan diri. Anak itu mungkin mengalami kesulitan karena kenyataan bahwa semua orang di sekitarnya adalah orang asing. Ungkapan sederhana “Halo, nama saya Roma. Mari Bermain bersama? " akan menjadi keterampilan yang berguna.
    • Latih keterampilan ini dengan bermain peran dengan mainan. Minta anak Anda untuk saling mengenalkan mainannya.
  2. 2 Bawa anak ke tempat-tempat di mana anak-anak lain akan berada. Saat anak Anda terbiasa bermain di rumah, mulailah mengajaknya ke tempat lain untuk berkomunikasi, seperti taman, taman bermain, atau pusat bermain dalam ruangan.
  3. 3 Biarkan anak Anda membuat keputusan sendiri. Upaya berlebihan untuk melibatkan anak dengan interaksi dengan anak lain bisa membuat stres. Ambil saja tempat di mana Anda dapat melihat bayi Anda dengan jelas. Dia sendiri akan mendekati anak-anak ketika dia siap.
    • Jika anak Anda mulai bermain dengan orang lain, awasi mereka jika terjadi pertengkaran atau aktivitas berbahaya.
  4. 4 Biarkan anak Anda meninggalkan permainan sendiri. Jika anak mulai bertengkar, kesal atau lelah dan menjadi mudah tersinggung, maka Anda dapat mengakhiri permainan dan pulang. Beri tahu anak Anda sebelumnya, "Beri tahu saya jika Anda bosan agar kita bisa pulang."
    • Jika anak enggan bermain di tempat ramai, maka “jalan keluar” seperti itu akan membuat situasi kurang menakutkan di mata anak. Pada awalnya, dia mungkin tidak bermain lama, tetapi seiring waktu, anak akan mendapatkan kepercayaan diri.
  5. 5 Berikan penghargaan atas upaya anak Anda untuk berpartisipasi dalam kegiatan kelompok. Berikan pujian atas keinginannya untuk menemukan titik temu dengan anak-anak lain, bahkan jika upaya itu awalnya malu-malu dan berumur pendek. Dibutuhkan waktu untuk membangun kepercayaan diri dan mengembangkan keterampilan komunikasi.
    • Misalnya, Anda dapat mengatakan, “Saya perhatikan Anda mengundang anak laki-laki itu untuk bermain dengan Anda. Sepertinya kamu bersenang-senang."
  6. 6 Ngobrol dengan orang tua lain. Ketika Anda berada di depan umum dengan anak Anda, Anda harus menjadi panutan dan terhubung dengan orang tua lainnya. Penting bagi seorang anak untuk melihat bahwa Anda selalu dapat menemukan kenalan baru.
    • Jika anak Anda rukun dengan teman baru, cobalah mencari orang tua atau wali. Gunakan peluang untuk mengatur pertemuan game dengan orang baru!

Tips

  • Tidak perlu kesal atau tidak sabar jika bayi menolak komunikasi dengan anak lain atau tidak dapat menemukan bahasa yang sama dengan mereka. Semua anak berteman melalui trial and error, dan beberapa membutuhkan sedikit lebih banyak waktu karena laju perkembangan.
  • Jangan terlalu memaksa anak Anda untuk berkomunikasi dengan orang lain, jika tidak, Anda akan menghadapi perlawanan. Cobalah untuk memberi hadiah kepada bayi Anda secara teratur dan gunakan insentif positif.
  • Seperti orang dewasa, beberapa balita lebih baik bergaul dengan beberapa teman dekat daripada ditemani.
  • Jangan khawatir jika anak Anda mulai berbicara dan bermain dengan teman khayalan. Ini normal dan bahkan bagus. Teman imajiner "membantu" mengembangkan dan mengasah keterampilan yang diperlukan untuk komunikasi nyata.

Peringatan

  • Jika anak masih menolak untuk bermain dengan orang lain atau menunjukkan rasa takut dan cemas, Anda dapat menghubungi psikolog anak dan memastikan tidak ada masalah dalam perkembangan bayi.