Bagaimana mendorong anak untuk bertanya?

Pengarang: Clyde Lopez
Tanggal Pembuatan: 20 Juli 2021
Tanggal Pembaruan: 1 Juli 2024
Anonim
Makmum Masbuk: Tata Cara Makmum Masbuk LENGKAP (2020) - Yufid TV
Video: Makmum Masbuk: Tata Cara Makmum Masbuk LENGKAP (2020) - Yufid TV

Isi

Anak-anak secara alami ingin tahu. Dengan mengajukan pertanyaan, mereka berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Mungkin sulit untuk mengikuti pertanyaan-pertanyaan ini, dan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung yang mendorong anak-anak untuk bertanya dan ingin tahu. Dorong anak-anak untuk mengajukan pertanyaan dalam berbagai situasi - di rumah, di taman kanak-kanak dan sekolah, di gereja, di depan orang lain, di berbagai acara, dan dalam situasi yang membingungkan.

Langkah

Metode 1 dari 3: Pertanyaan Anak di Rumah

  1. 1 Biarkan rasa ingin tahu. Orang dewasa sering melihat dunia dengan mata yang berpengalaman, sedangkan anak-anak biasanya memiliki pengalaman pertama mereka. Karena itu, banyak anak berperilaku ingin tahu dan sering terkejut dengan apa yang terjadi di sekitar mereka. Mereka mengajukan pertanyaan karena rasa ingin tahu yang tulus, bukan karena keinginan untuk mengganggu orang dewasa. Dorong anak-anak untuk mengajukan pertanyaan dan dorong rasa ingin tahu mereka dengan bereaksi, "Wow! Pertanyaan yang bagus dari anak yang ingin tahu!" dan jawaban selanjutnya. Ini akan memudahkan anak untuk memahami bahwa pertanyaannya diterima.
    • Pertanyaan harus dilihat sebagai kesempatan untuk melibatkan anak dalam percakapan yang menarik.
  2. 2 Jangan hentikan anak Anda untuk menanyakan pertanyaan “Mengapa?”. Pertanyaan seperti itu sering mengganggu orang dewasa, tetapi penting bagi anak-anak untuk belajar memahami hubungan sebab dan akibat. Misalnya, jika Anda meminta putri Anda melakukan sesuatu, dia mungkin bertanya-tanya mengapa tugas seperti itu penting atau mengapa berperilaku dengan cara tertentu. Jangan cegah anak-anak untuk mengajukan pertanyaan semacam ini.
    • Penting bagi anak-anak untuk memahami mengapa peristiwa tertentu terjadi, mengapa penting untuk merasa aman dan belajar. Ingatlah bahwa anak itu baru mulai mengumpulkan informasinya.
    • Jangan ragu untuk mengatakan bahwa Anda tidak tahu jawabannya. Jika seorang anak mengajukan pertanyaan yang Anda tidak memiliki jawaban, maka tidak apa-apa untuk mengatakan, "Sejujurnya, saya tidak tahu!" Kemudian minta anak Anda untuk menemukan jawabannya sendiri, atau katakan “Ayo kita cari tahu bersama” untuk menunjukkan cara mencari jawaban dan sumber apa yang terbaik untuk digunakan.
  3. 3 Hargai pertanyaan anak. Jika pertanyaan anak-anak dengan mudah membuat Anda kesal atau kesal, anak mungkin berpikir Anda tidak ingin menjawabnya atau mengajukan pertanyaan itu buruk. Dalam situasi seperti itu, penting untuk memberikan jawaban yang membesarkan hati untuk menunjukkan kepadanya pentingnya pertanyaan tersebut. Anak harus bebas bertanya dan tidak malu dengan rasa ingin tahunya.
    • Jika pertanyaan diajukan pada waktu yang salah, maka berjanjilah untuk menjawabnya nanti. Tepati janji Anda, bahkan jika Anda perlu menyetel pengingat di ponsel Anda untuk melakukannya.
  4. 4 Ajukan pertanyaan kepada anak Anda. Mulailah mengajukan pertanyaan untuk mendorong anak Anda melakukan hal yang sama. Setelah mendengar pertanyaan dari seorang anak, ajukan pertanyaan Anda sebagai tanggapan. Anak Anda perlu belajar berpikir kritis dan kreatif. Jawaban Anda atas pertanyaan Anda akan membantu anak Anda berkembang lebih sosial, emosional dan kognitif.
    • Ambil inisiatif dan ajukan pertanyaan selama kelas. Misalnya, ketika bermain dengan kereta api, tanyakan, “Mengapa kita membutuhkan kereta api? Bagaimana kita menggunakannya? Kemana mereka pergi? "
    • Jika anak bertanya: "Mengapa bayi menangis?" Kemudian katakan: "Menurut Anda, apa yang membuatnya kesal?" Lanjutkan pemikiran: "Misalnya, apa yang bisa membuat Anda kesal?"

Metode 2 dari 3: Cara menciptakan lingkungan yang mengundang

  1. 1 Kondisi aman. Anak-anak perlu tahu bahwa mengajukan pertanyaan boleh saja, jadi tidak ada yang akan menghakimi atau mengkritik mereka. Penting bagi anak-anak yang pemalu dan tidak percaya diri untuk mengetahui bahwa tidak ada pertanyaan yang “buruk”. Jangan mengungkapkan pendapat Anda tentang masalah ini dan jangan mengoreksi anak. Ingatkan anak-anak untuk mengajukan pertanyaan yang mereka tidak tahu jawabannya.
    • Anak-anak lain mungkin berkata, "Ini pertanyaan bodoh." Alihkan fokus dan yakinkan anak bahwa semua pertanyaan itu penting.
  2. 2 Hadiah untuk pertanyaan. Seringkali, anak-anak dihargai karena menjawab dengan benar, bukan mengajukan pertanyaan. Alihkan fokus ke pentingnya pertanyaan. Dorong anak untuk bertanya, meskipun itu hanya pujian verbal. Anak-anak perlu memahami bahwa penting untuk mempelajari topik karena rasa ingin tahu, bukan hanya nilai bagus. Pendekatan ini memberikan tingkat pemikiran dan pemahaman yang lebih tinggi.
    • Misalnya, katakan, “Saya senang Anda bertanya. Mari kita lihat topik ini. ” Anda juga dapat mengatakan, "Wow, ini pertanyaan yang bagus!"
  3. 3 Jangan terburu-buru pada anak. Pada awalnya, beberapa anak merasa sulit untuk mengajukan pertanyaan. Ini baik-baik saja. Beri mereka waktu untuk memikirkan ide-ide baru. Anda dapat mengatur "Jam Pertanyaan" khusus sehingga saat ini Anda dapat memikirkan pertanyaan apa yang dapat Anda ajukan.
    • Pada awalnya, jangan membatasi mereka dalam waktu dan biarkan anak-anak memikirkan pertanyaan mereka.
  4. 4 Pertanyaan tidak bijaksana. Anak-anak sering mengajukan pertanyaan yang orang dewasa anggap tidak sopan atau tidak pantas, terutama di depan umum. "Kenapa gadis ini di kursi roda?" atau "Mengapa warna kulit orang ini berbeda?" Jangan mempermalukan anak-anak untuk pertanyaan seperti itu dan jangan meminta mereka untuk berbicara lebih pelan. Setelah ini, anak mungkin malu, malu, atau takut untuk bertanya. Berikan saja jawaban langsung agar anak tidak khawatir dengan pertanyaannya.
    • Anda mungkin berkata, “Tidak semua orang sama. Pernahkah Anda memperhatikan bahwa beberapa orang memakai kacamata, beberapa memiliki rambut keriting dan yang lain memiliki mata yang berwarna-warni? Setiap orang itu unik. Warna kulit adalah salah satu pilihan untuk membedakan antara orang-orang, tetapi ini tidak berarti bahwa mereka benar-benar berbeda dalam jiwa mereka ”.
  5. 5 Jangan memberi contoh. Contoh mungkin tampak membantu anak mengajukan pertanyaan, tetapi mereka selalu membimbing anak-anak di jalan tertentu. Lebih baik jika mereka mengajukan pertanyaan asli tanpa batasan. Tidak apa-apa jika anak merasa sulit untuk mengajukan pertanyaan. Jika Anda meminta bantuan, katakan yang berikut: “Pertanyaan Anda mungkin dimulai dengan kata Apa, Kapan atau bagaimana”.
    • Anda juga dapat mengatakan, “Saya ingin mendengar apa yang Anda pikirkan. Anda tidak harus mengikuti aturan apa pun saat mengajukan pertanyaan. Tanyakan dengan tenang apa yang menarik minat Anda”.

Metode 3 dari 3: Mengerjakan pertanyaan dalam kelompok

  1. 1 Bagilah anak-anak menjadi beberapa kelompok. Kerja kelompok mengajarkan anak untuk berkolaborasi, mendiskusikan ide satu sama lain, dan mengembangkan kreativitas. Tidak apa-apa jika kelompok menunjukkan hasil yang berbeda. Tidak perlu terburu-buru sekelompok anak jika mereka merasa sulit untuk mengajukan pertanyaan dengan cepat. Ingatkan mereka tentang apa yang harus dilakukan dan ikuti kemajuan mereka.
    • Dorong setiap anak untuk berpartisipasi dalam kerja kelompok, tetapi jangan menekan mereka. Anda tidak perlu memasukkan poin partisipasi agar anak-anak tetap tertarik. Pendekatan ini dapat menggairahkan anak-anak yang pemalu dan pemalu.
  2. 2 Dorong pertanyaan tentang topik baru. Saat memulai topik baru, tanyakan kepada anak-anak pertanyaan apa yang ingin mereka ketahui di akhir sesi. Dorong anak untuk tertarik pada materi dan ingin tahu tentang topik baru.
    • Misalnya, saat mempelajari proses ilmiah, anak-anak mungkin bertanya, "Kapan kita akan menggunakan ini?", "Apakah ini akan membantu saya memahami subjek dengan lebih baik?", "Bisakah itu digunakan dalam kehidupan?"
  3. 3 Ubah pertanyaan menjadi permainan. Anak-anak menyukai permainan, jadi waktu bertanya bisa menyenangkan. Mereka seharusnya bersenang-senang. Gunakan pertanyaan dengan cara yang menyenangkan. Ajak kelompok untuk memecahkan masalah dengan mengajukan pertanyaan.
    • Berikut adalah beberapa contoh: "Bagaimana cara membuat pertanyaan yang tidak ambigu terbuka?", "Bagaimana cara membuat pertanyaan dari pernyataan?", "Bagaimana cara mengetahui informasi lebih lanjut dengan mengajukan pertanyaan?".
  4. 4 Mengalihkan perhatian dari jawaban. Ketika ada pertanyaan, anak (atau anak-anak lain) secara alami cenderung memberikan jawaban. Sarankan untuk tidak mencari jawaban, tetapi bekerja sama untuk pertanyaan baru. Bimbing anak dengan lembut.
    • Katakan, “Kami belum mendapatkan jawabannya. Sekarang kami perlu fokus untuk mengajukan pertanyaan yang menarik.”