Bagaimana cara menunjukkan emosi?

Pengarang: Joan Hall
Tanggal Pembuatan: 5 Februari 2021
Tanggal Pembaruan: 1 Juli 2024
Anonim
Memahami Emosi dan Perasaan (Membaca Orang Lain Dan Diri Sendiri) | Belajar Psikologi: Seri Emosi
Video: Memahami Emosi dan Perasaan (Membaca Orang Lain Dan Diri Sendiri) | Belajar Psikologi: Seri Emosi

Isi

Emosi memandu indra kita dan secara fisik dirasakan oleh tubuh kita. Pada saat yang sama, banyak orang merasa sulit untuk secara terbuka menunjukkan emosi mereka. Ini menciptakan dalam diri mereka perasaan lemah, tidak terkendali atau kutukan dari orang lain. Jika Anda merasa tidak nyaman mengekspresikan emosi, cobalah mempelajari keterampilan ini untuk membangun hubungan yang sehat dengan orang lain, menjalani kehidupan yang memuaskan, dan bahkan meningkatkan kesehatan mental dan fisik Anda.

Langkah

Metode 1 dari 3: Pahami emosi Anda

  1. 1 Identifikasi alasan yang membuat Anda menyembunyikan emosi Anda. Mungkin ada sejumlah alasan tersembunyi untuk ini. Mungkin Anda dibesarkan di lingkungan di mana ekspresi emosi tidak dianjurkan, atau Anda terbiasa menekan emosi yang kuat sehingga Anda tidak harus menghadapinya.
    • Cobalah untuk mengingat kemungkinan peristiwa tragis dalam hidup Anda yang tidak dapat Anda atasi. Apakah Anda takut membicarakan mereka? Pahami mengapa Anda menyembunyikan emosi Anda: ini akan membantu Anda melanjutkan dan belajar bagaimana mengekspresikannya di masa depan.
  2. 2 Jelajahi emosi dasar. Ada enam emosi dasar manusia: kegembiraan, kesedihan, ketakutan, kemarahan, kejutan, dan jijik. Penting untuk memahami bagaimana perasaan mereka dari dalam dan bagaimana memanifestasikannya secara eksternal untuk mengekspresikan perasaan Anda dengan benar.
    • Sukacita dan kejutan adalah emosi positif. Kegembiraan dirasakan dengan seluruh tubuh, memberikan rasa kepuasan dan keamanan. Kejutan biasanya dirasakan sebagai getaran tiba-tiba di kepala dan dada.
    • Emosi negatif meliputi marah, jijik, sedih, dan takut. Kemarahan adalah gelombang panas yang menjalar dari tulang belikat melalui leher dan menyebar ke bagian belakang kepala. Jijik terutama terasa di perut dan sering menyebabkan mual. Kesedihan mengeluarkan rasa sakit fisik di dada dan di atasnya. Dengan rasa takut, denyut nadi meningkat dan keringat meningkat, dan pernapasan menjadi sulit.
  3. 3 Memahami bagaimana emosi mempengaruhi pengambilan keputusan. Penelitian neurologis terbaru telah mengkonfirmasi bahwa emosi memandu pengambilan keputusan. Seseorang sebenarnya tidak dapat mendefinisikan sikapnya terhadap suatu situasi jika dia tidak merasakan emosi apapun tentang keputusan tersebut. Pahami bahwa emosi berkaitan erat dengan pengambilan keputusan untuk mengembangkan kesadaran akan emosi dan untuk menerapkan pengetahuan itu dengan sukses.
    • Misalnya, jika Anda terintimidasi oleh keputusan yang harus Anda buat di tempat kerja, maka kenali bias Anda dan buat keputusan logis yang tidak didikte oleh rasa takut.
  4. 4 Perhatikan setiap emosi. Setiap kali Anda merasakan sesuatu, berhentilah dan tanyakan pada diri sendiri, "Emosi apa ini?" Jika pada pertemuan dengan atasan Anda Anda merasa cemas, maka sebaiknya Anda tidak menekan atau mengabaikan emosi ini. Luangkan waktu beberapa detik dan pahami dengan tepat bagaimana perasaan Anda. Ingatlah bahwa emosi Anda valid. Mereka selalu memiliki dasar konkret di bawah mereka. Beri label emosi sebagai "kesedihan" atau "kegembiraan", dan tuliskan informasi itu di atas kertas atau di ponsel Anda.
    • Teruslah mengenali emosi untuk membuat proses ini lebih mudah dari waktu ke waktu. Katakan pada diri sendiri, "Saya memiliki hak untuk merasa seperti ini" dan "Saya mengakui emosi ini."
  5. 5 Bertanggung jawab atas emosi Anda. Setelah mengakui suatu emosi, akui segala konsekuensi yang terkait dengannya. Dengan mengendalikan respons emosional Anda, Anda dapat memperbaiki atau mengubahnya dengan cara yang positif.
    • Misalnya, jika Anda merasa sedih dan bersikap kasar kepada orang yang dicintai sebagai tanggapan, maka ambillah respons emosional itu ke tangan Anda sendiri. Minta maaf kepada orang yang Anda cintai dan jelaskan bahwa Anda melakukan ini karena Anda menyerah pada emosi.
  6. 6 Beritahu orang lain tentang emosi Anda. Jika Anda sudah memahami istilahnya, maka mulailah membicarakan emosi Anda dengan orang lain. Pilih dengan hati-hati orang yang Anda cintai yang siap mendengarkan Anda, dan ceritakan padanya tentang emosi yang Anda alami sepanjang hari. Menjelaskan emosi negatif dan positif. Beritahu kami bagaimana Anda berurusan dengan mereka. Dalam sebuah percakapan, Anda akan dapat lebih memahami situasi dan melihatnya dari luar, Anda akan merasa lega.
    • Jika Anda masih tidak nyaman berbagi pengalaman dengan orang yang Anda cintai, Anda dapat mencari bantuan dari psikoterapis. Bicaralah dengan seorang profesional jika Anda berpikir orang yang Anda cintai mungkin menghakimi. Selain itu, terapis akan mengajari Anda cara mengekspresikan emosi dengan benar dan menetapkan alasan yang mencegah Anda membicarakannya dengan orang yang Anda cintai.
    • Anda tidak perlu merasa malu atau bersalah karena berbagi emosi dengan orang lain atau menemui terapis. Belajar mengekspresikan emosi dengan cara yang positif akan sangat meningkatkan kesehatan fisik dan mental Anda.

Metode 2 dari 3: Bersiaplah untuk Mengekspresikan Emosi Anda

  1. 1 Tonton film drama dan pantau emosi Anda. Jika Anda merasakan emosi, tetapi tidak tahu atau tidak mengerti bagaimana mengekspresikannya, ikutilah para aktornya. Tugas mereka adalah mengekspresikan emosi dengan benar. Mereka membesar-besarkan setiap emosi, sehingga Anda dapat menjelajahi manifestasi lahiriah dari semua emosi.
    • Film bagus di mana aktor mengekspresikan berbagai emosi termasuk The Notebook, Marley and Me, The Shawshank Redemption, Blood Diamond, dan The Pursuit of Happyness.
  2. 2 Tuliskan reaksi emosional Anda. Ini akan membantu Anda mempelajarinya dengan lebih baik. Tunjukkan perasaan yang muncul dalam tubuh, serta manifestasi eksternal dari setiap emosi. Misalnya: "Hari ini, setelah berbicara dengan istri saya, saya merasa senang, jadi saya tersenyum dan memeluknya."
    • Merekam emosi dan reaksi eksternal dapat menjadi bagan studi Anda, yang dapat dilihat ketika Anda merasa sulit untuk mengekspresikan emosi.
  3. 3 Memprediksi bagaimana perasaan Anda dalam situasi yang akan datang. Pikirkan tentang bagaimana Anda akan bereaksi terhadap peristiwa di masa depan, dan juga muncul dengan reaksi emosional alternatif. Misalnya, jika Anda akan pergi ke pesta pernikahan, antisipasi bertemu orang baru dapat menimbulkan perasaan takut atau tegang.Pikirkan juga reaksi emosional lainnya, termasuk bahagia untuk pengantin baru dan kesempatan untuk bertemu orang baru.
    • Memprediksi sensasi masa depan akan membantu mempersiapkan emosi seperti itu. Jika Anda siap untuk respons emosional di masa depan, Anda akan segera mengenalinya.
  4. 4 Berempati. Empati sangat penting karena memungkinkan Anda untuk memahami perasaan dan emosi orang lain. Belajar berempati dengan orang lain dapat membantu Anda mengekspresikan emosi Anda sendiri. Dengarkan orang-orang dan berusahalah untuk memahami mereka lebih dalam. Gunakan imajinasi Anda untuk membayangkan apa yang harus dialami orang tersebut dan bagaimana perasaannya.
    • Tawarkan bantuan Anda di tempat penampungan tunawisma, panti jompo atau badan amal, dan terhubung dengan orang-orang yang telah melalui banyak hal. Perhatikan bagaimana mereka mengekspresikan emosi mereka sehingga Anda kemudian dapat menggunakan pengetahuan ini untuk mengekspresikan perasaan dan emosi mereka sendiri.
    • Baca buku dan bayangkan diri Anda sebagai karakter. Ambil buku yang sudah atau akan Anda baca. Pilih satu atau dua karakter yang Anda sukai dan coba bayangkan diri Anda di tempat mereka. Bayangkan apa yang mereka alami dan bagaimana perasaan mereka pada saat seperti itu.
  5. 5 Berlatihlah menunjukkan emosi Anda di depan cermin. Berdirilah di depan cermin dengan daftar emosi dan latih ekspresi wajah yang cocok untuk setiap emosi. Periksa bagaimana otot-otot wajah, mata, dan mulut bergerak dengan setiap ekspresi emosi. Cobalah untuk menemukan gerakan tangan yang tepat.
    • Misalnya, jika Anda berlatih mengungkapkan keterkejutan, buka mata lebar-lebar dan tutup mulut yang terbuka dengan tangan.

Metode 3 dari 3: Ekspresikan emosi Anda di depan umum

  1. 1 Pilih dengan hati-hati dengan siapa Anda akan mengekspresikan emosi Anda. Anda tidak harus menunjukkan emosi Anda kepada semua orang yang Anda ajak bicara. Mungkin canggung atau rentan pada awalnya, jadi pilihlah teman dekat atau kerabat yang tidak akan menghakimi Anda dan biasanya akan menerima upaya Anda untuk berubah.
  2. 2 Menjadi lebih emosional dalam percakapan dengan orang lain. Selama percakapan, dengan sengaja melebih-lebihkan ekspresi wajah, gerak tubuh, dan reaksi emosional. Jika Anda berlebihan dengan emosi Anda, maka seiring waktu Anda akan dapat mengekang respons emosional Anda.
    • Ekspresi emosi yang berlebihan seperti itu dapat menciptakan kecanggungan, tetapi jika Anda memilih orang yang tepat, mereka akan memahami segalanya, dan Anda akan mendapat manfaat dari situasi yang tak ternilai.
    • Berhati-hatilah agar tidak terlalu ekspresif. Pastikan untuk memikirkan semua emosi dan tindakan Anda terlebih dahulu. Jika Anda terlalu banyak mengungkapkan kemarahan, sikap Anda mungkin dianggap bermusuhan atau berbahaya. Tunjukkan emosi dengan memperhatikan situasi!
  3. 3 Menangis dalam kesedihan dan tertawa dalam kebahagiaan. Jika emosi dikaitkan dengan perilaku, emosi akan dirasakan lebih tajam, bahkan jika perilaku tersebut bukan merupakan reaksi alami. Anda bisa meniru tangisan saat sedang sedih untuk meningkatkan emosi Anda. Alhasil, Anda bisa benar-benar menangis, atau setidaknya mengekspresikan emosi Anda saat ini dengan lebih gamblang.
    • Emosi mengandung impuls tertentu (ketakutan memicu respons melawan atau lari, dan kemarahan memicu keinginan untuk membalas dendam) yang berada di luar kendali Anda. Jangan menekan mereka. Lebih baik untuk memperkuat impuls seperti itu dan menemukan manifestasi eksternal untuk mereka.
  4. 4 Gunakan kontak fisik. Ini juga membantu mengekspresikan emosi. Sentuhan fisik dapat mengekspresikan emosi dengan cara yang tidak bisa dilakukan oleh ekspresi wajah atau warna suara. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa manusia memiliki kemampuan bawaan untuk menafsirkan emosi melalui sentuhan fisik saja.
    • Jika orang itu memberi Anda kegembiraan, maka dengan lembut letakkan tangan Anda di bahunya. Saat merasa jijik, remas tangan seseorang.
    • Tidak semua orang menerima sentuhan fisik, dan jika dilakukan secara tidak benar, dapat dianggap sebagai permusuhan.Perhatikan isyarat non-verbal yang memberi tahu Anda sikap orang tersebut terhadap sentuhan fisik, dan juga olahraga secukupnya.
  5. 5 Tentukan tingkat emosi yang sesuai untuk setiap situasi. Tidak setiap situasi membutuhkan ekspresi emosi (misalnya, rapat kerja), tetapi dalam beberapa kasus (percakapan dengan orang penting Anda), diperlukan reaksi emosional yang lebih intens. Secara mandiri menilai setiap situasi individu untuk menentukan tingkat ekspresi emosi yang dapat diterima.

Peringatan

  • Jika Anda kesulitan mempelajari cara mengekspresikan atau bahkan merasakan emosi, segera cari bantuan profesional.