Cara menyembuhkan lecet

Pengarang: Randy Alexander
Tanggal Pembuatan: 28 April 2021
Tanggal Pembaruan: 1 Juli 2024
Anonim
Bagaimana Luka Itu Bisa Sembuh?
Video: Bagaimana Luka Itu Bisa Sembuh?

Isi

Lepuh bisa timbul karena gesekan atau aktivitas berulang, seperti berlari dengan sepatu yang tidak pas.Anda juga bisa melepuh akibat sengatan matahari atau jenis luka bakar lainnya. Untuk mengobati lepuh, lindungi area yang terkena dan coba pengobatan alami. Jika lepuh besar atau nyeri, Anda mungkin perlu menusuk lepuh agar pecah. Perawatan pertolongan pertama yang cermat dapat membantu Anda menyembuhkan lepuh dalam banyak kasus.

Langkah

Metode 1 dari 4: Lindungi Kulit Melepuh

  1. Jangan sentuh lepuh. Jika lepuh tidak pecah, cobalah untuk tidak menyentuhnya. Akan lebih baik jika bakteri bisa masuk dengan membiarkan luka sembuh sendiri tanpa merusaknya.

  2. Rendam bagian yang cedera dengan air hangat. Ini pengobatan sederhana. Gunakan baskom atau bak bersih dengan air hangat secukupnya untuk merendam area lepuh (seperti tangan atau kaki). Rendam selama 15 menit. Air hangat akan melembutkan kulit di atas lepuh, sehingga luka bisa mengering dengan sendirinya.
  3. Lembutkan lecet dengan moleskin. Jika lepuh berada di area bertekanan, di bawah kaki, Anda harus melapisi area tersebut dengan moleskin. Ini adalah kain katun lembut, biasanya dengan sisi yang lengket. Ini akan membuat Anda lebih nyaman, sekaligus melindungi lepuh.
    • Potong sepotong moleskin sedikit lebih besar dari lepuh. Buat lubang di tengah agar tambalan bisa mengelilingi tonjolan seperti donat. Tempel.
    • Anda dapat mencoba patch lain, seperti Blist-O-Ban atau Elastikon.

  4. Biarkan luka mengudara dengan baik. Dalam kebanyakan kasus lepuh, terutama yang berukuran kecil, ventilasi akan membantu penyembuhan luka. Biarkan lukanya bernapas. Jika terjadi pembengkakan di kaki, berhati-hatilah agar kotoran tidak masuk.
    • Mungkin perlu waktu hingga tidur untuk melepaskan perban atau bentuk penghalang lainnya. Biarkan ruang mengudara sepanjang malam saat Anda tidur.
    iklan

Metode 2 dari 4: Menggunakan Naturopaths


  1. Gunakan gel lidah buaya. Lidah buaya memiliki banyak khasiat yang membantu penyembuhan luka, nyeri dan pembengkakan. Gunakan gel lidah buaya untuk membantu menyembuhkan lecet. Tutupi luka dengan perban setelah dioleskan.
    • Anda bisa menggunakan gel yang didapat langsung dari tanaman atau membelinya dari toko bahan makanan alami.
  2. Basahi lepuh dengan cuka sari apel. Cuka sari apel memiliki khasiat antibakteri dan dapat membantu menyembuhkan lepuh. Campur setengah cangkir cuka dengan tiga sendok teh minyak jarak. Oleskan pasta ini pada lepuh beberapa kali sehari dan tutupi dengan perban.
  3. Cobalah minyak pohon teh. Minyak pohon teh memiliki sifat antibakteri dan juga memiliki efek astringen. Rendam minyak pohon teh di atas bola kapas atau kain kasa. Tekan lepuh dengan lembut. Tutupi lepuh dengan kain kasa atau tambalan.
  4. Gunakan kantong teh hijau. Teh hijau memiliki khasiat antibakteri dan mengandung asam tannic yang membantu mengeraskan kulit. Saat kulit di lepuh mulai mengeras, kapalan bisa terbentuk, sehingga noda tidak lagi rentan melepuh.
    • Rendam kantong teh hijau selama beberapa menit di dalam air. Peras dengan lembut untuk menghilangkan kelebihan air. Letakkan kantong teh di atas lepuh selama beberapa menit.
    iklan

Metode 3 dari 4: Lepuh Tusukan

  1. Tentukan apakah Anda perlu memecahkan lepuh Anda. Jika lepuh berukuran besar, nyeri, atau mengiritasi, Anda mungkin ingin memecahnya. Meskipun solusi terbaik adalah tidak menyentuh lepuh, menusuk lepuh akan mengurangi tekanan lepuh, yang selanjutnya dapat membantu meredakan nyeri dan iritasi.
    • Jangan tusuk lepuh jika Anda menderita diabetes, HIV, kanker, atau kondisi lain yang membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi.
  2. Cuci tangan. Gunakan banyak sabun dan air hangat untuk mencuci tangan sehingga lepuh tidak terinfeksi atau kotor saat Anda menusuknya.
  3. Desinfeksi jarum atau peniti dengan alkohol. Anda perlu menggunakan benda tajam untuk menusuk lepuh. Pastikan benda tersebut dibersihkan dengan menggunakan kain kasa yang dibasahi alkohol antiseptik dan membersihkannya.
  4. Tusuk lepuh di dekat tepi. Pilih tempat di dekat tepi lepuh, masukkan jarum atau pin dengan hati-hati ke dalam luka. Tarik jarum saat cairan mulai mengalir.
    • Anda mungkin perlu menusuk lepuh di beberapa titik, terutama dengan lepuh besar untuk mengurangi tekanan di dalam lepuh.
  5. Cuci dan balut lukanya. Gunakan kain kasa bersih untuk menyeka cairan yang tersisa. Jika tidak ada lagi drainase, cuci lepuh dengan lembut menggunakan sabun dan air. Tutupi lepuh dengan kain kasa dan tambalan.
    • Anda mungkin perlu mengoleskan antibiotik untuk satu atau dua hari pertama. Hentikan penggunaan setelah luka mulai gatal atau ruam.
    • Jika masih ada bercak kulit di lepuh, jangan diangkat, tetapi letakkan di lepuh.
    • Cuci dan balut setiap hari. Ganti perban jika kulit menjadi basah.
    • Lepaskan perban agar lepuh mengudara di malam hari. Tutupi luka pada pagi hari jika luka masih dalam proses penyembuhan agar tidak ada kotoran yang masuk.
  6. Jangan pecahkan lepuh jika Anda menderita penyakit serius. Orang dengan kondisi medis tertentu, seperti diabetes, berisiko sangat tinggi terkena infeksi dari lepuh. Jika Anda menderita diabetes, HIV, kanker atau penyakit jantung, jangan pecahkan lepuh. Sebaliknya, temui dokter Anda untuk mendapatkan perawatan.
  7. Waspadai tanda-tanda infeksi. Kemungkinan besar lepuh akan terinfeksi. Jika Anda melihat salah satu dari tanda-tanda ini, segera buat janji dengan dokter Anda. Beberapa tanda infeksi meliputi:
    • Meningkatnya rasa sakit atau bengkak di area cedera.
    • Lukanya lebih merah.
    • Kulit terasa hangat di lepuh dan sekitarnya.
    • Garis merah menyebar dari lepuh ke area sekitarnya.
    • Nanah berwarna kuning atau hijau keluar dari luka.
    • Demam.
    iklan

Metode 4 dari 4: Cegah kulit melepuh

  1. Pilih kaus kaki Anda dengan hati-hati. Banyak orang mengalami lecet karena kaus kaki menggesekkan kaki. Situasi ini sangat umum terjadi di kalangan pelari. Hindari kaus kaki katun karena bersifat higroskopis dan dapat dengan mudah menyebabkan lepuh. Sebagai gantinya, gunakan nilon atau kaus kaki wicking yang tidak menyerap kelembapan. Mereka lebih bernapas dan akan melindungi kaki Anda.
  2. Belilah sepatu yang pas. Banyak kasus kulit yang melepuh akibat penggunaan sepatu yang tidak terlalu pas, terutama sepatu yang ukurannya terlalu kecil. Ukuran sepatu Anda bisa berubah dalam setengah hari. Karena itu, cobalah sepatu pada saat-saat paling bengkak dalam sehari untuk memastikan sepatu Anda cukup lebar, pas, dan nyaman dipakai.
  3. Gunakan moleskin untuk mencegah lepuh. Moleskin dapat digunakan sebagai bantalan, melindungi lecet dan juga membantu mencegah lepuh saat Anda rentan melepuh. Potong sepotong kecil moleskin dan tempelkan ke sepatu atau kaki Anda di tempat yang rawan bengkak.
  4. Taburkan bedak pada kaus kaki. Kurangi gesekan pada kaki Anda dengan menggunakan bedak tabur. Bedak bayi membantu menyerap kelembapan, faktor yang dapat menyebabkan kulit melepuh.
    • Taburkan sedikit bedak bayi di kaus kaki sebelum dipakai.
  5. Hindari kontak dengan tanaman yang menyebabkan lepuh. Tanaman tertentu, seperti kacapiring dan ivy, dapat menyebabkan timbulnya ruam. Jika Anda perlu merawat tanaman ini, berhati-hatilah, gunakan sarung tangan, celana, lengan panjang, dan sepatu. iklan

Peringatan

  • Waspadai tanda-tanda infeksi. Jika Anda menyadari bahwa lepuh menjadi lebih nyeri atau bengkak, atau jika Anda demam, muntah, atau diare, segera temui dokter Anda.
  • Jika lepuh berulang, periksa kemungkinan luka bakar atau kelainan genetik yang menyebabkan lepuh tersebut.