Bagaimana cara menulis dongeng?

Pengarang: Alice Brown
Tanggal Pembuatan: 24 Boleh 2021
Tanggal Pembaruan: 23 Juni 2024
Anonim
Petunjuk Praktis (Tips)-Cara Paling Mudah Membuat Cerita Dongeng
Video: Petunjuk Praktis (Tips)-Cara Paling Mudah Membuat Cerita Dongeng

Isi

Fabel adalah karya alegoris pendek, biasanya dengan kesimpulan moral. Aktor, sebagai suatu peraturan, adalah hewan, tumbuhan, objek. Fabel klasik dimulai atau diakhiri dengan moralitas - kesimpulan, pelajaran, yang menjelaskan arti dongeng. Fabel adalah cerita pendek di mana setiap elemen - karakter, pemandangan, dan tindakan itu sendiri - membantu pembaca mempelajari pelajaran yang berharga.

Langkah

Bagian 1 dari 3: Isi Fabel

  1. 1 Pilih moralitas. Karena moralitas adalah inti dari sebuah dongeng, sebelum Anda mulai menulisnya, tentukan moralnya. Pembaca harus belajar pelajaran moral yang penting dengan membaca dongeng Anda. Juga, perlu diingat bahwa kesimpulan didaktik yang Anda pilih harus memengaruhi banyak orang.
    • Bacalah beberapa fabel untuk mendapatkan gambaran umum tentang cara menulis karya semacam ini dengan benar:
      • "Kutu dan Manusia";
      • Persahabatan Anjing;
      • "Cuckoo dan Ayam";
      • "Singa, Beruang, dan Rubah";
      • "Petani dan Pekerja".
    • Lihatlah Fables of Aesop, penyair dan fabulist Yunani kuno yang legendaris.
  2. 2 Tentukan masalah (konflik) atau situasi kehidupan umum apa yang akan Anda sucikan dalam dongeng Anda. Kesimpulan moral harus menjadi solusi untuk masalah ini.
    • Karena Anda memiliki pelajaran moral yang berharga untuk diajarkan, masalah yang Anda pilih seharusnya berdampak pada banyak orang.
    • Misalnya, dalam fabel "The Turtle and the Hare" dari baris pertama pembaca memahami apa konfliknya ketika dia mengetahui bahwa kedua karakter tersebut memutuskan untuk mengatur kompetisi.
  3. 3 Tentukan siapa yang akan menjadi tokoh utama fabel Anda. Pikirkan tentang bagaimana seharusnya kepribadian protagonis, dia harus dapat memahami instruksi moral Anda.
    • Karena dongeng itu sederhana dan ringkas, jangan berusaha menciptakan karakter yang kompleks dan beragam. Setiap karakter hanya dapat mencerminkan satu sifat, yang pada kenyataannya akan membedakannya dari orang lain.
    • Pikirkan tentang bagaimana karakter akan sesuai dengan bimbingan moral.
    • Dalam dongeng "The Turtle and the Hare" karakter utama adalah kura-kura dan kelinci. Kita semua tahu bahwa kura-kura bergerak sangat lambat, ia melakukannya dengan susah payah sepanjang waktu, dan kelinci, secara alami, diberikan kemampuan untuk berlari dengan cepat, dan itu mudah baginya untuk melakukannya.
  4. 4 Mengidentifikasi arketipe karakter. Saat memilih karakter, pikirkan tentang sifat karakter apa yang berbeda dari alam.
    • Misalnya, dalam dongeng "The Turtle and the Hare", kelambatan kura-kura dikaitkan dengan ketenangan dan ketekunan, dan kecepatan kelinci dikaitkan dengan kecerobohan dan kepercayaan diri.
    • Ada sejumlah arketipe klasik yang digunakan dalam fabel yang dikenal luas dan dikaitkan dengan ciri-ciri karakter tertentu. Jika Anda ingin membuat konflik, pilih dua karakter dengan sifat yang berlawanan.
    • Beberapa arketipe yang lebih umum adalah:
      • singa: kekuatan, kebanggaan;
      • serigala: ketidakjujuran, keserakahan, predasi;
      • keledai: ketidaktahuan;
      • terbang: kebijaksanaan;
      • rubah: kecerdasan, licik;
      • elang: semangat kewirausahaan, absolutisme;
      • ayam: kesombongan;
      • domba: kepolosan, rasa malu.
  5. 5 Pilih setelan. Pikirkan tentang lokasi di mana acara akan berlangsung? Seperti halnya konflik, pilihlah latar yang dapat dimengerti dan menarik bagi pembaca.
    • Pengaturan harus berhubungan dengan karakter dan hubungan mereka.
    • Tempat terjadinya peristiwa harus sederhana dan mudah dikenali. Seharusnya mudah bagi pembaca untuk mengetahui dan memahami di mana peristiwa itu terjadi. Berkat ini, Anda tidak perlu menyertakan deskripsi tambahan tentang area tersebut dalam pekerjaan Anda.
    • Misalnya, dalam fabel “Kura-kura dan Kelinci” yang disebutkan di atas, tempat terjadinya peristiwa adalah jalan melalui hutan, yang menciptakan kondisi untuk tindakan (persaingan di jalan) dan yang dikaitkan dengan karakter dalam cerita. fabel (hewan hutan).
  6. 6 Pikirkan tentang resolusi konflik atau masalah. Penutup harus menarik bagi pembaca, dan juga terkait dengan karakter utama, hubungan mereka, dan tempat terjadinya peristiwa.
    • Pikirkan tentang bagaimana karakter akan dapat menyelesaikan konflik, dan pelajaran apa yang dapat dipelajari pembaca dari dongeng.
    • Misalnya, dalam dongeng "Kura-kura dan Kelinci" konflik diselesaikan oleh kelinci. Dengan tergesa-gesa, ia kalah bersaing dengan kura-kura yang gigih.

Bagian 2 dari 3: Menulis Fabel

  1. 1 Membuat rencana. Setelah Anda memetakan sorotan cerita, mulailah menjelaskan setiap langkah demi langkah.
    • Gambarkan lokasi terjadinya peristiwa, serta sikap para tokoh terhadap lokasi tersebut. Seperti yang telah disebutkan, setting atau tempat harus mudah dikenali dan berhubungan langsung dengan peristiwa yang dimaksud dalam fabel.
  2. 2 Jelaskan plotnya. Uraikan konflik antar tokoh dengan cukup detail sehingga inti masalahnya jelas bagi pembaca. Selain itu, pembaca harus tertarik pada bagaimana konflik akan diselesaikan.
    • Harus ada hubungan kausal di jantung cerita Anda.
    • Segala sesuatu yang terjadi dalam sejarah harus jelas terkait dengan konflik dan penyelesaiannya.
    • Ingat, dongeng Anda harus sederhana dan ringkas. Jangan buang waktu untuk merinci detail yang tidak perlu.
    • Misalnya, dalam dongeng "Kura-kura dan Kelinci" peristiwa berkembang cukup cepat: kelinci mengundang kura-kura untuk bersaing, dan kemudian kura-kura memenangkan kompetisi.
  3. 3 Buat dialog. Dialog yang ditulis dengan baik akan menunjukkan kepada pembaca ciri-ciri karakter yang dimiliki protagonis Anda. Jika Anda telah menyusun dialog dengan benar, tidak perlu menunjukkan ciri-ciri pembeda karakter Anda - pembaca akan memahami ini dari dialog Anda.
    • Dialog antar tokoh harus menggambarkan hubungan antara mereka dan konflik yang akan diselesaikan di akhir dongeng.
    • Misalnya, dua karakter, kura-kura dan kelinci, muncul di hadapan kita sebagai seimbang dan tenang di satu sisi, dan sombong dan cepat di sisi lain. Pembaca dapat melihat kualitas ini dalam dialog: "Saya tidak pernah dikalahkan," kata kelinci, "ketika saya mencapai kecepatan penuh saya ... saya menantang siapa pun di sini untuk bersaing dengan saya." Kura-kura dengan tenang berkata, "Saya menerima tantangan Anda." "Ini lelucon yang bagus," kata kelinci, "aku bisa menari di sekitarmu sepanjang jalan." Kura-kura menolak dengan suara tenang: "Pegang hak membual sampai kamu menang," jawab kura-kura, "haruskah kita mulai balapan?"
  4. 4 Tulis resolusi untuk konflik tersebut. Setelah Anda menjelaskan karakter dan konfliknya, lanjutkan untuk menyelesaikannya.
    • Pada tahap penulisan dongeng ini, hubungan antara tindakan para pahlawan, perkembangan konflik dan penyelesaiannya harus dilacak dengan jelas.
    • Pastikan bahwa setiap masalah yang disebutkan dalam fabel memiliki resolusi logisnya sendiri.
    • Beralih lagi ke dongeng kura-kura dan kelinci: penyelesaian konflik terjadi ketika kelinci yang sombong, bergegas ke depan, berhenti untuk tidur siang, dan kura-kura yang seimbang, perlahan-lahan bergerak menuju tujuannya, akhirnya memenangkan persaingan.
  5. 5 Merumuskan moral. Ketika plot dongeng selesai, rumuskan kesimpulan didaktik.
    • Dalam fabel, moralitas biasanya dituangkan dalam satu kalimat yang bermakna.
    • Secara moral, Anda harus meringkas masalah dan solusinya.
    • Moral dari dongeng "Kura-kura dan Kelinci" adalah sebagai berikut: kemenangan diberikan kepada mereka yang tahu tentang kelemahan musuh, dan kepercayaan diri mengarah pada kerugian. Selain itu, dongeng ini mengajarkan Anda untuk rajin dan berusaha mencapai hasil.
  6. 6 Datang dengan sebuah nama. Judul harus berhubungan dengan isi umum fabel dan juga harus menarik untuk menarik perhatian pembaca.
    • Lebih baik menulis dongeng terlebih dahulu, atau setidaknya memikirkan plotnya, dan baru kemudian menemukan nama. Berkat ini, nama itu akan dikaitkan dengan isi dongeng.
    • Anda dapat memilih judul sederhana, seperti judul fabel Aesop (misalnya, "Kura-kura dan Kelinci"), atau berkreasi dengannya. Contoh mencolok dari nama kreatif untuk fabel adalah: "Kapal Terdampar" atau "Pengecut yang menemukan singa emas."

Bagian 3 dari 3: Mengedit Fabel

  1. 1 Baca fabel Anda. Bacalah fabel dari awal sampai akhir dan pastikan semua bagiannya cocok satu sama lain.
    • Berikan perhatian khusus pada area yang sulit. Namun, ingatlah bahwa fabel adalah cerita yang sederhana dan ringkas, jadi hindari frasa yang rumit dan membingungkan.
    • Pastikan bahwa setiap bagian - di mana peristiwa berlangsung, karakter, konflik, resolusi dan moral - didefinisikan dengan jelas dan dapat dipahami oleh pembaca.
  2. 2 Perbaiki kesalahan tata bahasa dan ejaan. Setelah mengoreksi kesalahan gaya bahasa, baca kembali dongeng untuk memperbaiki kesalahan tata bahasa dan ejaan.
    • Saat mengerjakan kesalahan, Anda dapat menggunakan buku referensi dan kamus.
    • Mintalah seorang teman atau kolega untuk membacakan dongeng Anda. Mereka akan dapat menunjukkan kesalahan kepada Anda.
  3. 3 Sekarang Anda dapat membagikan karya seni Anda dengan orang lain.
    • Bacakan fabel Anda kepada keluarga dan teman, posting di Facebook, posting di blog, dan bagikan tautan di jejaring sosial atau situs yang menerbitkan cerita serupa.
    • Temukan situs yang akan menyukai pekerjaan Anda.