Cara mencegah infeksi nosokomial

Pengarang: Florence Bailey
Tanggal Pembuatan: 21 Berbaris 2021
Tanggal Pembaruan: 1 Juli 2024
Anonim
Infeksi Nosokomial dan Pencegahanannya | Nosocomial Infection Prevention
Video: Infeksi Nosokomial dan Pencegahanannya | Nosocomial Infection Prevention

Isi

Infeksi nosokomial, juga dikenal sebagai infeksi nosokomial, berkembang pada pasien setelah dirawat di rumah sakit. Infeksi nosokomial dapat berupa bakteri atau jamur dan seringkali resisten terhadap antibiotik. Studi terbaru menunjukkan bahwa infeksi nosokomial dapat dikaitkan dengan tenaga medis yang secara tidak sengaja menyebarkan infeksi ke pasien yang rentan. Ada cara untuk melindungi Anda dan pasien Anda. Masing-masing metode ini sederhana tetapi sangat efektif.

Langkah

  1. 1 Gunakan Alat Pelindung Diri (APD). APD adalah peralatan pelindung khusus yang digunakan oleh staf untuk mencegah penyebaran infeksi di antara pasien.
    • Staf rumah sakit harus selalu mencuci tangan sesuai protokol sebelum mengenakan APD.
    • Staf pertama-tama harus mengenakan gaun rumah sakit, lalu masker, kacamata, dan terakhir sarung tangan.
  2. 2 Hanya gunakan suntikan yang aman. Profesional perawatan kesehatan biasanya bertanggung jawab atas infeksi jarum. Metode berikut dapat membantu mencegah infeksi tersebut:
    • Jangan pernah memberikan obat dari jarum suntik yang sama ke beberapa pasien.
    • Jangan memberikan obat dari botol dosis tunggal ke lebih dari satu pasien.
    • Sebelum memasukkan jarum suntik ke dalam vial, bersihkan bagian paling atas vial obat dengan alkohol 70%.
    • Buang spuit dan jarum bekas pakai dalam wadah yang sesuai.
  3. 3 Buang sampah pada wadah yang sesuai. Rumah sakit memiliki wadah untuk berbagai jenis sampah. Mereka biasanya berbeda dalam warna sebagai berikut:
    • Tabung hitam untuk sampah non-biodegradable.
    • Tabung hijau untuk limbah biodegradable.
    • Tabung kuning untuk limbah infeksius.
    • Jarum suntik dan jarum harus ditempatkan dalam wadah tahan tusukan yang ditunjuk.
  4. 4 Pastikan area di mana obat disiapkan didesinfeksi. Sangat penting bahwa area tempat obat disiapkan bersih, karena obat yang terkontaminasi dapat menjadi sumber infeksi.
  5. 5 Jaga kebersihan rumah sakit. Koridor, laboratorium, dan bangsal rumah sakit harus sebersih mungkin, karena area tersebut dapat menjadi sarang kuman yang mudah menular ke pasien.
    • Pastikan area yang telah terkontaminasi berbagai cairan tubuh cepat dibersihkan.
    • Bersihkan permukaan yang sering disentuh, seperti meja kerja dan meja obat, setidaknya dua kali sehari.