Bagaimana membangun ekosistem yang mandiri

Pengarang: Ellen Moore
Tanggal Pembuatan: 11 Januari 2021
Tanggal Pembaruan: 1 Juli 2024
Anonim
"Membangun Ekosistem Desa Mandiri Lestari" With Rendy Aditya Wachid
Video: "Membangun Ekosistem Desa Mandiri Lestari" With Rendy Aditya Wachid

Isi

Ekosistem mandiri adalah subjek yang sangat baik untuk dipelajari. Sistem serupa dapat dibuat di akuarium air atau terarium menggunakan tanaman yang sesuai. Ini cukup sederhana, tetapi keseimbangan antara organisme yang berbeda harus dipertahankan. Dengan waktu dan kesabaran, Anda dapat menggunakan trial and error untuk menciptakan ekosistem mandiri Anda sendiri.

Langkah

Metode 1 dari 4: Membangun Ekosistem Perairan

  1. 1 Tentukan ukuran ekosistem masa depan. Jika Anda baru mengenal bisnis ini, mungkin ada baiknya mencoba membuat sistem kecil terlebih dahulu. Namun, perlu diingat bahwa semakin kecil akuarium, semakin sulit mempertahankan habitat yang stabil. Wadah yang lebih besar lebih mudah untuk menampung berbagai organisme hidup dan memberi mereka ruang untuk tumbuh. Akuarium harus dijaga kebersihannya agar cahaya dapat masuk.
    • Di akuarium bundar kecil, mudah untuk membuat kondisi awal, tetapi hanya ada sedikit ruang di dalamnya. Meskipun ekosistem seperti itu tidak mudah dipelihara, Anda bisa memulainya.
    • Akuarium berukuran sedang (40 hingga 120 liter) memiliki lebih banyak ruang, tetapi lebih mahal dan memiliki ruang pertumbuhan terbatas.
    • Akuarium besar (230-750 liter) memiliki ruang yang cukup untuk berbagai organisme tumbuh dan paling cocok untuk menciptakan ekosistem mandiri. Namun, mereka sangat mahal dan memakan banyak ruang.
  2. 2 Sediakan lampu neon untuk akuarium Anda. Lampu neon sangat penting untuk pertumbuhan tanaman. Untuk akuarium air tawar, disarankan menggunakan 2 hingga 5 watt untuk setiap 4 liter air.
    • Lampu pijar tidak cocok untuk pertumbuhan tanaman.
  3. 3 Jaga tanah. Bagian bawah akuarium harus ditutup dengan tanah di mana tanaman dapat tumbuh dan berpijak. Ini harus dilakukan terutama untuk menyediakan lingkungan untuk pertumbuhan dan pertukaran nutrisi.
    • Jika Anda menggunakan akuarium kecil, tutupi bagian bawah dengan lapisan pasir setebal 2,5 sentimeter dan tambahkan kerikil halus 1,3 sentimeter di atasnya.
    • Bagian bawah akuarium berukuran sedang hingga besar dapat ditutup dengan pasir setebal 5 cm dan ditambahkan kerikil halus 2,5 cm di atasnya.
    • Pasir dan kerikil dapat dibeli dari toko hewan peliharaan atau dari kolam terdekat.
  4. 4 Isi tangki Anda dengan air. Air akan berfungsi sebagai sumber makanan utama bagi ikan, alga dan mikroorganisme. Anda dapat menggunakan air kemasan (suling), air keran yang dideklorinasi, atau air dari akuarium lama Anda.
    • Jika Anda menggunakan air keran dalam kemasan (sulingan) atau tanpa klorin, tambahkan beberapa serpihan ikan ke dalamnya untuk memastikan pertumbuhan lebih cepat.
    • Tambahkan sedikit air dari akuarium lama Anda - ini juga akan mempercepat pertumbuhan, karena air ini sudah mengandung nutrisi yang diperlukan.
  5. 5 Membeli berbagai tanaman. Saat memilih ganggang, pertimbangkan hal berikut: seberapa cepat mereka tumbuh (seberapa sering Anda harus memangkasnya), ukurannya, apakah mereka dapat dimakan untuk ikan dan kerang, dan di mana Anda berencana menempatkannya (di bagian bawah, di permukaan air atau di cabang). Untuk membuat habitat yang bervariasi, coba gunakan tanaman berikut:
    • ganggang dasar (calamus, vallisneria, rotala hijau);
    • tanaman dekat permukaan (duckweed, lotus);
    • tanaman yang menempel pada cabang: Riccia mengambang, lumut Jawa, lumut akuarium, lumut Phoenix;
    • Sebelum memasukkan ikan dan kerang ke dalam ekosistem, pastikan alga telah berakar dengan baik (tunggu sampai berakar dan mulai tumbuh).
  6. 6 Tumbuhkan mikroorganisme. Langkah selanjutnya dalam menciptakan rantai makanan ekosistem adalah mengisi akuarium dengan berbagai mikroorganisme: siput tambak kecil, daphnia, dan mikroplanaria. Mikroorganisme akan menjadi makanan bagi ikan yang tidak memakan alga dan tumbuhan lain. Untuk melakukan ini, ada baiknya menambahkan air akuarium yang sudah diinfuskan, yang dapat dibeli di toko hewan peliharaan.
    • Sebagian besar mikroorganisme ini tidak terlihat dengan mata telanjang. Anda bisa menunggu setidaknya dua minggu sampai mereka berkembang biak sebelum memasukkan ikan ke dalam akuarium.
  7. 7 Tempatkan ikan dan udang di akuarium. Setelah ganggang dan mikroorganisme telah menetap di akuarium, Anda dapat mengisi ikan di dalamnya. Yang terbaik adalah memulai dengan hewan yang lebih kecil seperti guppy, guppy Endler atau udang dan memulainya 1-2 sekaligus. Hewan-hewan ini berkembang biak agak cepat, mereka akan berfungsi sebagai makanan untuk ikan yang lebih besar.
    • Jika Anda memiliki akuarium yang besar, Anda dapat menyimpan beberapa jenis ikan. Dibutuhkan beberapa upaya dan waktu untuk menyeimbangkan ekosistem dengan benar. Pastikan setiap spesies baik-baik saja di dalam tangki sebelum memasukkan penghuni baru ke dalamnya.

Metode 2 dari 4: Merawat ekosistem perairan

  1. 1 Ganti airnya. Agar semua penghuni akuarium hidup dan merasa normal, ia membutuhkan perawatan. Kira-kira setiap dua minggu, 10-15% air akuarium harus diganti dengan air tawar. Jika Anda menggunakan air keran, diamkan dalam wadah yang diangin-anginkan selama 24 jam untuk menghilangkan klorin.
    • Periksa apakah air keran Anda mengandung logam berat.
    • Jika ragu dengan kualitas air keran Anda, gunakan air yang disaring.
  2. 2 Mengontrol pertumbuhan alga. Gunakan penyedot debu akuarium untuk ini. Saat mengganti air, bersihkan kerikil untuk menghilangkan ganggang dan sisa makanan darinya.
    • Bersihkan dinding akuarium dengan kain saring atau pengikis magnet khusus untuk menghilangkan ganggang dari kaca.
    • Tambahkan tanaman, kerang, atau daphnia ke akuarium Anda untuk membatasi pertumbuhan ganggang kecil.
  3. 3 Buang ikan mati tepat waktu. Hitung ikan setidaknya sekali seminggu untuk menentukan apakah mereka semua hidup. Ikan kecil dapat dengan cepat terurai, menghasilkan lonjakan konsentrasi nitrit, amonia, dan nitrat. Ini dapat membahayakan ikan hidup. Jika Anda melihat ada ikan yang mati, cobalah untuk mengeluarkannya dari akuarium sesegera mungkin.
    • Periksa kadar amonia, nitrit, nitrat, dan pH dengan kit kontrol kualitas air akuarium. Ganti air jika konsentrasi zat berbahaya meningkat.
    • Meskipun komposisi kimia air yang optimal tergantung pada jenis ikan akuarium tertentu, biasanya kandungan amonia harus 0,0-0,25 miligram per liter (mg / l), nitrit - tidak lebih dari 0,5 mg / l, nitrat - tidak lebih dari 40 mg / l, dan pH harus mendekati 6.

Metode 3 dari 4: Membuat Ekosistem Terarium

  1. 1 Ambil wadah kaca yang cukup besar untuk ditutup. Stoples atau akuarium besar bisa digunakan. Wadah harus memiliki mulut yang lebar agar memudahkan Anda dalam merawat terarium. Selain itu, harus menutup rapat.
    • Anda bisa menggunakan toples kaca besar dengan penutup.
    • Cuci toples secara menyeluruh sebelum digunakan sebagai terarium.
  2. 2 Tempatkan kerikil di bagian bawah wadah. Lapisan kerikil akan mempertahankan kelembaban, tanaman akan bisa mendapatkan pijakan di atasnya. Kerikil harus menutupi bagian bawah dengan 1,3–5 sentimeter.
    • Jenis kerikil apa pun bisa digunakan. Untuk kecantikan, Anda bahkan dapat membeli kerikil berwarna di toko hewan peliharaan.
  3. 3 Sebarkan lapisan karbon aktif di atas kerikil. Karbon aktif diperlukan untuk menyaring air. Ini akan menjaga ekosistem tetap bersih dan mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur yang berlebihan. Lapisan tipis karbon aktif sudah cukup untuk menutupi kerikil.
    • Arang aktif dapat dibeli di apotek atau toko hewan peliharaan setempat.
  4. 4 Tambahkan lapisan gambut setebal sekitar 1,3 sentimeter. Taburkan gambut di atas arang aktif. Tanah yang kaya nutrisi ini akan menahan air dan mendukung pertumbuhan tanaman.
    • Lumut gambut dapat dibeli di toko hewan peliharaan atau pembibitan tanaman.
  5. 5 Taburkan lumut gambut dengan tanah pot. Lapisan atas harus pot tanah. Tanaman akan dapat meletakkan akar di tanah, dan itu akan memberi mereka air dan nutrisi.
    • Tambahkan tanah yang cukup bagi tanaman untuk berakar dan mendapatkan pijakan. Lapisan tanah harus sedikit lebih tebal dari tempat tanaman itu tumbuh.
    • Sebagian besar jenis tanah pot dapat digunakan. Namun, perlu diingat bahwa sukulen dan kaktus membutuhkan tanah khusus.
  6. 6 Tanam tanaman kecil. Meskipun tanaman apa pun dapat digunakan, spesies yang lebih kecil lebih baik. Keluarkan tanaman dari potnya dan cukur gumpalan tanah dari akarnya. Pangkas akar yang terlalu panjang sebelum ditanam kembali. Gunakan sendok untuk membuat lubang kecil di tanah dan tempatkan tanaman di dalamnya. Kemudian tutupi akarnya dengan tanah dan tekan ringan di atasnya.
    • Transplantasi sisa tanaman dengan cara ini. Pastikan mereka berada pada jarak yang cukup dari dinding wadah.
    • Usahakan agar daun tanaman tidak menyentuh sisi wadah.
    • Tanaman dalam ruangan seperti pilea, fittonia, aucuba japonica, aquamarine, golden epipremnum, begonia, pakis dan lumut adalah pilihan yang baik.
  7. 7 Tutup kandang dan letakkan di bawah sinar matahari tidak langsung. Setelah menempatkan tanaman di dalam wadah, tutup dengan penutup dan letakkan di tempat yang terkena sinar matahari tidak langsung. Jika kandang diletakkan di bawah sinar matahari langsung, tanah akan cepat kering. Namun, Anda tidak boleh meletakkannya di tempat teduh, karena tanaman membutuhkan cahaya. Tempatkan terarium di dekat jendela.

Metode 4 dari 4: Merawat Ekosistem Terarium

  1. 1 Siram tanaman Anda hanya jika diperlukan. Terarium tertutup tidak memerlukan perawatan yang sering. Jika Anda melihat tanah terlihat kering, tambahkan sedikit air ke dalam kandang. Sebaliknya, jika terlalu banyak uap air yang terkumpul di dalamnya, buka tutupnya selama 1-2 hari agar tanah sedikit mengering.
  2. 2 Jika Anda menemukan serangga, singkirkan. Serangga dapat bertelur di tanah atau di tanaman. Jika Anda melihat serangga di dalam kandang, keluarkan dan pasang kembali tutup wadah.
  3. 3 Pangkas tanaman Anda sesuai kebutuhan. Mereka akan tumbuh dengan cukup sinar matahari dan air. Jika tanaman tumbuh terlalu besar untuk kandang, rapikan kembali agar tidak sesak. Kontrol ukuran tanaman di terarium.
    • Buang tanaman mati dari kandang.
  4. 4 Bersihkan ganggang dan jamur secara teratur. Mereka dapat dengan mudah dihilangkan jika tumbuh di dinding kaca. Lap kaca dengan kain lembut atau bola kapas agar tetap bersih.