Cara menghitung beban angin

Pengarang: William Ramirez
Tanggal Pembuatan: 23 September 2021
Tanggal Pembaruan: 1 Juli 2024
Anonim
8 Minutes SAP2000 + Excel: Pembebanan Angin dan Tributary Area
Video: 8 Minutes SAP2000 + Excel: Pembebanan Angin dan Tributary Area

Isi

Angin kencang bisa sangat merusak. Kecepatan angin - bertindak sebagai tekanan ketika bertemu dengan struktur. Kekuatan tekanan ini adalah beban angin. Perhitungan beban angin sangat penting untuk desain dan konstruksi bangunan yang lebih aman dan tahan angin. Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan saat menghitung beban angin, jadi lihat langkah 1 di bawah ini untuk memulai.

Langkah

Metode 1 dari 1: Menghitung Beban Angin

  1. 1 Sadarilah bahwa kecepatan angin bervariasi pada jarak yang berbeda dari tanah.
    • Kecepatan angin meningkat dengan ketinggian bangunan.
    • Kecepatan angin paling tidak terduga lebih dekat ke tanah, karena itu tergantung pada interaksi dengan benda-benda di tanah.
    • Ketidakpastian ini membuat perhitungan angin yang akurat menjadi sulit.
  2. 2 Cari nilai beban angin dengan menggunakan rumus, tekanan angin (Psf) = .00256 x V ^ 2.
    • V adalah kecepatan angin dalam mil per jam.
    • Alternatif untuk menghitung tekanan angin pada kecepatan angin tertentu adalah dengan menggunakan standar untuk zona angin yang berbeda. Misalnya, menurut Electronic Industries Association (EIA), sebagian besar Amerika Serikat berada di Zona A dengan kecepatan angin 86,6 mph (139,3 km / jam), tetapi wilayah pesisir dapat terletak di Zona B (100 mph atau 160, 9 km / jam)) atau Zona C (111,8 mph atau 179,9 km / jam)).
  3. 3 Hitung koefisien drag. Gaya hambat frontal adalah tekanan yang dialami suatu benda. Salah satu faktor yang menentukan hambatan adalah koefisien hambatan, yang ditentukan oleh bentuk dan faktor lain dari benda. Faktor hambatan berikut digunakan dalam menghitung beban angin:
    • 1,2 untuk tabung silinder panjang atau 0,8 untuk tabung pendek seperti tabung antena yang terdapat pada beberapa bangunan.
    • 2.0 untuk pelat datar panjang atau 1,4 untuk pelat datar yang lebih pendek seperti fasad bangunan.
    • Perbedaan antara koefisien hambatan untuk elemen datar dan silinder adalah sekitar 0,6.
  4. 4 Hitung beban atau gaya angin menggunakan rumus umum F = A x P x Cd. ... Kalikan area tekanan angin dan koefisien drag.
    • F adalah kekuatan.
    • A-daerah.
    • P adalah tekanan angin.
    • Cd adalah koefisien hambatan.
  5. 5 Gunakan versi baru dari formula yang dikembangkan oleh Electronic Industries Association: F = A x P x Cd X Kz x Gh. Formula ini juga memperhitungkan:
    • Kz adalah faktor eksposur, dihitung sebagai [z / 33] ^ (2/7) di mana z adalah ketinggian dari tanah ke tengah subjek.
    • Gh adalah koefisien kepekaan terhadap hembusan angin dan dihitung sebagai .65 + .60 / (h / 33) ^ (1/7), di mana h adalah ketinggian objek.
  6. 6 Pertimbangkan rumus UBC '97, yang merupakan versi 1197 dari "Kode Bangunan Seragam" untuk menghitung angin untuk beban. Rumus - beban atau gaya di area objek pada tekanan angin. Perbedaannya adalah bahwa tekanan angin (Psf) dihitung sebagai Ce x Cq x Qs.
  7. 7 Ce adalah angka yang diambil dari tabel dengan tiga eksposur medan pada ketinggian yang berbeda dan nilai Ce untuk masing-masing.
    • Cq - koefisien tekanan atau koefisien hambatan.
    • Qs adalah tekanan pengereman angin yang diambil dari tabel UBC lain.