Bagaimana mengatasi prasangka

Pengarang: Randy Alexander
Tanggal Pembuatan: 1 April 2021
Tanggal Pembaruan: 26 Juni 2024
Anonim
Cara Menghilangkan Prasangka Buruk Pada Seseorang | Buya Yahya Menjawab
Video: Cara Menghilangkan Prasangka Buruk Pada Seseorang | Buya Yahya Menjawab

Isi

Stigma (bias sosial), prasangka (keyakinan salah yang benar tentang seseorang atau sekelompok orang), dan diskriminasi (bertindak terhadap seseorang atau sekelompok orang karena prasangka) dapat Jadi lingkungan menjadi stres dan menyebabkan masalah kesehatan mental. Prasangka dan interaksi dengan ras yang berbeda berpotensi mengganggu fungsi otak karena orang dengan prasangka tinggi menghabiskan banyak usaha untuk mengatur perilaku mereka. Untuk sepenuhnya mengatasi prasangka Anda, Anda perlu menemukan cara untuk meminimalkan prasangka Anda sendiri dan mencoba menghilangkannya di sisi sosial. Anda dapat mengatasi prasangka dengan menantang disposisi Anda, memperkuat hubungan sosial Anda, dan menyelesaikan keputusan yang bias.

Langkah

Metode 1 dari 3: Tantang bias Anda sendiri


  1. Evaluasi bias Anda sendiri. Untuk mengatasi prasangka Anda, hal pertama yang perlu Anda ketahui adalah apa prasangka itu. Dalam psikologi sosial ada alat yang digunakan untuk mengevaluasi perasaan dan keyakinan yang mendasari tentang banyak orang yang berbeda; ini disebut Hidden Associate Test (IAT). Tes ini menunjukkan tingkat bias yang bias tentang sekelompok orang tertentu.
    • Anda dapat melakukan tes IAT dari Universitas Harvard tentang beberapa topik termasuk jenis kelamin, agama, dan ras di internet.

  2. Bertanggung jawab. Prasangka adalah salah satu bentuk cacat perspektif karena mencegah pemikiran Anda melampaui asumsi Anda dan menciptakan dinding tak terlihat di sekitar pemikiran objektif. Misalnya, sikap laten dan nyata terhadap seseorang dari ras lain akan sangat memengaruhi seberapa ramah Anda kepada mereka (lisan atau perbuatan).
    • Akui prasangka dan prasangka Anda sendiri, dan gantilah secara aktif dengan yang sesuai. Misalnya, jika Anda memiliki bias tentang jenis kelamin, agama, budaya atau ras (seperti pirang itu bodoh, wanita selalu tidak menentu, ...), Anda Penting untuk mengingatkan diri Anda sendiri bahwa ini adalah bias terhadap kelompok orang tersebut dan bahwa Anda berfokus pada keseluruhan individu.

  3. Kenali efek negatif prasangka. Untuk membatasi prasangka atau prasangka Anda sendiri, Anda harus mengidentifikasi dan memahami bagaimana hal itu memengaruhi orang lain. Korban prasangka atau diskriminasi berat dapat mengalami masalah kesehatan mental yang serius.
    • Menghadapi prasangka dan diskriminasi dapat merusak harga diri dan menyebabkan depresi, serta membatasi akses ke perawatan kesehatan, perumahan, pendidikan, dan pekerjaan yang layak.
    • Fakta bahwa orang lain bias terhadap Anda dapat berdampak negatif pada kemampuan Anda untuk mengontrol diri sendiri.
    • Ingatlah bahwa jika Anda berprasangka buruk terhadap orang lain, hal itu dapat menimbulkan konsekuensi yang serius.
  4. Kurangi stigma diri. Beberapa orang memiliki prasangka atau prasangka terhadap diri mereka sendiri. Stigma diri muncul saat Anda memiliki keyakinan negatif tentang diri sendiri. Jika Anda setuju dengan pemikiran ini (prasangka diri sendiri), Anda dapat mengembangkan perilaku negatif (diskriminasi diri). Misalnya, seseorang berpikir negatif tentang penyakit mentalnya dan berpikir bahwa dia "gila".
    • Identifikasi potensi bahaya yang menyebabkan Anda menstigmatisasi diri sendiri dan secara proaktif menyesuaikan cara berpikir ini. Misalnya, alih-alih mengatakan, "Saya gila karena saya menderita penyakit mental," Anda dapat beralih ke "Penyakit mental itu benar-benar normal dan banyak orang melakukannya. Ini tidak berarti aku gila. "
    iklan

Metode 2 dari 3: Perkuat kohesi sosial untuk meminimalkan bias

  1. Kontak dengan banyak orang. Keragaman juga merupakan faktor dalam meningkatkan kemampuan mengatasi prasangka. Tanpa bertemu banyak orang dari berbagai ras, budaya, orientasi seksual, dan kelompok agama, Anda tidak dapat sepenuhnya menerima keragaman yang ada di dunia. Ketika Anda berhenti menilai dan mulai mendengarkan dan belajar, Anda benar-benar mengenal seseorang.
    • Salah satu cara untuk merasakan keragaman itu adalah dengan bepergian ke negara lain, atau bahkan kota lain. Setiap kota memiliki budayanya sendiri, seperti makanan, tradisi, dan aktivitas populer. Misalnya, penduduk perkotaan berbeda dengan yang tinggal di pedesaan hanya karena mereka tinggal di lingkungan yang berbeda.
  2. Hubungi seseorang yang Anda kagumi. Temui orang-orang yang berbeda dari Anda (ras, budaya, jenis kelamin, orientasi seksual, dll.) Yang Anda hormati atau kagumi. Ini membantu untuk mengubah sikap yang berpotensi negatif terhadap individu dari budaya yang berbeda.
    • Melihat gambar atau membaca tentang orang yang Anda kagumi dapat membantu Anda mengurangi prasangka terhadap kelompok orang tertentu (ras, etnis, budaya, agama, seksualitas, dll.).
    • Baca majalah atau buku orang lain bersama Anda.
  3. Hindari membenarkan prasangka saat bertemu orang lain. Prasangka bisa muncul ketika ide dibenarkan oleh diskriminasi atau prasangka. Fenomena ini terjadi karena prasangka yang terkadang diterima secara sosial. Kita semua tahu stereotip baik dan buruk. Beberapa contohnya adalah pirang bodoh, kulit hitam yang kuat, orang Asia yang cerdas, orang Meksiko pekerja keras, dll. Beberapa prasangka terdengar bagus, tetapi mereka bisa menjadi negatif karena prasangka. Jika menurut Anda sekelompok orang itu sama, Anda akan menilai mereka secara subyektif jika mereka tidak memenuhi standar Anda dan mengarah pada diskriminasi.
    • Salah satu cara untuk membatasi prasangka adalah tidak menyetujui pendapat rasis. Misalnya, jika teman Anda berkata, "Semua orang Asia tidak memiliki keterampilan mengemudi." Ini jelas merupakan bias negatif, dan dapat menimbulkan prasangka jika orang tersebut benar-benar yakin bahwa ini benar. Anda dapat mengubah prasangka teman Anda dengan mengkonfrontasinya secara halus dan berkata, “Ini bias yang buruk. Anda perlu mempertimbangkan banyak budaya dan tradisi yang berbeda. "
    iklan

Metode 3 dari 3: Mengatasi prasangka orang lain


  1. Buka dan terima diri Anda. Terkadang kita merasa tidak aman saat didiskriminasi atau didiskriminasi dan ingin menjauh dari dunia di sekitar kita agar tidak terluka. Menghindar bisa menjadi tindakan pertahanan diri, tetapi itu menekankan dan bereaksi negatif terhadap prasangka.
    • Pahami diri Anda dan terima diri Anda sendiri apa pun yang dipikirkan orang lain.
    • Identifikasi orang-orang yang dapat Anda percayai dengan informasi pribadi Anda, dan terbuka untuk orang-orang ini.

  2. Bergabung dengan grup. Solidaritas tim membantu orang menjadi tangguh dalam menghadapi stereotip dan menghindari masalah kesehatan mental.
    • Anda dapat bergabung dengan grup mana pun, tetapi Anda harus memilih grup yang tepat untuk Anda (mis. Grup wanita, grup LGBT, grup Afrika Amerika, grup Religius, dll.). Hal ini dapat membantu Anda menjadi lebih kuat secara emosional (membatasi amarah atau depresi dan memiliki kendali yang baik) dalam menghadapi prasangka.

  3. Cari dukungan keluarga. Jika Anda menghadapi prasangka atau diskriminasi, Anda harus mendekati dukungan sosial untuk memperbaiki masalah ini dan mengatasi semua rintangan. Dukungan keluarga dapat mengurangi dampak prasangka negatif terhadap kesehatan mental.
    • Bicaralah dengan keluarga atau teman tentang stereotip yang Anda miliki.

  4. Harapkan hasil positif atau netral. Jika Anda pernah menjumpai prasangka atau diskriminasi di masa lalu, tidak heran Anda akan takut menghadapinya lagi. Namun, mengharapkan orang lain memaksakan prasangka, atau berpikir bahwa orang akan bertindak dengan cara tertentu bisa sangat membuat stres.
    • Jangan takut ditolak. Cobalah melihat setiap situasi dan interaksi sebagai pengalaman baru.
    • Mengharapkan orang lain yang berprasangka buruk terhadap Anda otomatis menjadi prasangka. Anda tidak boleh mengaitkan dan menilai orang lain dengan cara apa pun (seperti prasangka, penilaian, rasisme, dll.). Ingatlah bahwa jika Anda berprasangka buruk dan mengira mereka akan didiskriminasi, Anda akan berprasangka buruk.

  5. Berurusan dengan cara yang sehat dan kreatif. Beberapa orang mencari cara untuk menangani stereotip negatif, seperti agresi atau konfrontasi yang tidak perlu. Alih-alih mengorbankan nilai-nilai Anda untuk menghadapi prasangka, gunakan metode untuk membantu melepaskan atau memproses emosi yang disebabkan oleh prasangka.
    • Ekspresikan diri Anda melalui: seni, sastra, tari, nyanyian, akting, atau aktivitas kreatif lainnya.


  6. Bergabunglah dengan aktivitas. Mengurangi stereotip secara proaktif dapat membantu Anda melihat perubahan.
    • Salah satu caranya adalah dengan menjadi duta atau relawan dalam organisasi dengan tujuan membatasi stereotip dan diskriminasi.
    • Jika Anda tidak dapat menjadi sukarelawan untuk organisasi, Anda dapat menyumbangkan uang atau barang. Banyak pusat perawatan tunawisma dapat menerima makanan kaleng, pakaian, dan barang-barang lainnya.
    iklan