Bagaimana berperilaku selama latihan kebakaran

Pengarang: Eric Farmer
Tanggal Pembuatan: 7 Berbaris 2021
Tanggal Pembaruan: 27 Juni 2024
Anonim
Social Story: How to Behave During a Fire Drill
Video: Social Story: How to Behave During a Fire Drill

Isi

Latihan kebakaran harus dilakukan dari waktu ke waktu di kantor, sekolah dan bangunan lainnya. Latihan kebakaran memungkinkan Anda untuk mengasah tindakan Anda jika terjadi bahaya nyata. Saat alarm berbunyi, Anda tidak akan tahu pasti apakah ada sesuatu yang mengancam Anda atau tidak, jadi setiap latihan kebakaran harus ditanggapi dengan serius.

Langkah

Bagian 1 dari 3: Menanggapi Alarm

  1. 1 Tetap tenang. Saat Anda mendengar alarm, cobalah untuk tidak panik. Juga, dengan tetap tenang, Anda tidak akan kehilangan instruksi yang mungkin.
    • Sebenarnya, Anda harus tetap tenang dan tenang selama latihan kebakaran, bukan hanya di awal.
  2. 2 Pikirkan kecemasan sebagai sinyal api yang nyata. Bahkan jika menurut Anda alarm kebakaran dipicu oleh latihan, perlakukan seolah-olah api itu nyata. Anda harus serius dalam latihan untuk menguasai prosedur evakuasi yang benar dan tidak panik ketika ada ancaman nyata.
    • Plus, bahkan jika latihan itu direncanakan, sesuatu masih bisa menyebabkan kebakaran nyata. Ambil setiap pengajaran dengan serius.
  3. 3 Hentikan tindakan apa pun. Saat alarm berbunyi, berhenti melakukan apa yang Anda lakukan. Jangan menunda untuk menyelesaikan kalimat dalam dokumen atau mengirim email. Jangan mencoba mengemasi barang-barang Anda. Menanggapi sinyal tanpa penundaan.
  4. 4 Menuju pintu keluar gedung. Cari tahu di mana pintu keluar terdekat. Meninggalkan ruangan dan menuju pintu keluar.
    • Meninggalkan ruangan dengan teratur. Berbaris di luar ruangan. Jangan lari.
    • Jika memungkinkan, cari tahu rute pelarian sebelum latihan dimulai. Itu selalu yang terbaik untuk memeriksa rencana pelarian Anda ketika mengunjungi gedung baru, terutama jika Anda akan menghabiskan banyak waktu di dalamnya. Misalnya, di hotel, pintu keluar kebakaran biasanya terletak di setiap lantai di ujung koridor.
    • Jangan dalam keadaan apa pun menggunakan lift selama evakuasi.
  5. 5 Tutup pintu. Jika Anda adalah orang terakhir yang pergi, tutup pintu di belakang Anda. Pastikan saja itu tidak diblokir.
    • Pintu yang tertutup akan memperlambat api, menghalangi oksigen memasuki ruangan. Terlebih lagi, itu juga mencegah asap dan panas memasuki ruangan lain dengan cepat.
  6. 6 Biarkan lampu menyala. Jangan mematikan lampu saat meninggalkan ruangan. Biarkan lampu menyala untuk memudahkan petugas pemadam kebakaran.

Bagian 2 dari 3: Membangun gerakan

  1. 1 Menuju pintu keluar terdekat. Ikuti rute yang ditunjukkan untuk mengevakuasi gedung. Jika Anda tidak tahu di mana pintu keluar terdekat, carilah tanda yang bertuliskan "Keluar" saat Anda berjalan menyusuri koridor. Pointer ini biasanya ditandai dengan warna merah dan terkadang disorot.
  2. 2 Rasakan pintu untuk kehangatan. Jika api itu nyata, pergilah ke pintu untuk memeriksa panasnya. Periksa asap dari bawah pintu, dan letakkan tangan Anda di pintu untuk melihat apakah hangat. Jika Anda tidak melihat tanda-tanda ini, coba sentuh pegangan pintu dengan lembut untuk memastikan tidak panas. Jika Anda menemukan tanda-tanda ini dalam kebakaran sungguhan, ambil rute yang berbeda.
  3. 3 Pergi ke tangga. Jangan menggunakan lift selama latihan kebakaran. Jika terjadi kebakaran, lift akan digunakan oleh petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan api. Selain itu, berada di dalam lift saat terjadi kebakaran cukup berbahaya.
    • Tangga di gedung biasanya kedap udara, sehingga tidak akan dipenuhi asap seperti di tempat lain.
  4. 4 Perhatikan petunjuk "asap". Orang yang melakukan latihan kebakaran terkadang meninggalkan penanda asap di koridor tertentu untuk mensimulasikan perilaku api yang sebenarnya. Jika Anda melihat penunjuk asap, cari jalur alternatif keluar dari gedung.
    • Jika ini satu-satunya jalan keluar, turunkan diri Anda ke lantai. Turun untuk mendapatkan pemandangan yang lebih baik melalui asap.

Bagian 3 dari 3: Keluar dari gedung

  1. 1 trotoar yang jelas. Bersihkan trotoar sehingga petugas pemadam kebakaran dapat melakukan pekerjaan mereka. Jika kerumunan terbentuk di trotoar, petugas pemadam kebakaran tidak akan bisa lewat.
    • Ikuti petunjuk dari figur otoritas. Guru atau seseorang dari manajemen kemungkinan besar ingin menerima panggilan, jadi Anda harus tetap bersatu dan tetap tenang.
  2. 2 Pindah ke jarak yang aman. Jika api tidak fiksi, dapat menyebabkan kehancuran seluruh bangunan. Anda harus menjaga jarak aman dari gedung. Setidaknya pergi ke sisi lain jalan.
  3. 3 Tunggu sinyal yang jelas. Jangan kembali ke gedung hanya karena alarm kebakaran sudah padam. Tunggu sampai petugas pemadam kebakaran atau orang lain menyuruh Anda kembali ke dalam. Hanya dengan begitu Anda dapat melanjutkan aktivitas normal Anda.